Share

Lapar Pemicu Kelompok Teroris Santoso di Poso Turun Gunung

Yoanes Lita , Sindo TV · Kamis 11 Februari 2016 21:56 WIB
https: img.okezone.com content 2016 02 11 340 1310030 kelaparan-picu-kelompok-teroris-santoso-di-poso-turun-gunung-FzV96MZvIp.jpg foto: ilustasi Okezone
A A A

POSO – Kelompok teroris Santoso menembak mati anggota Brimob Brigadir Wahyudi Syahputra. Mereka sejatinya berniat turun gunung karena sedang kelaparan di belataran hutan. Kini kelompok teroris tersebut kian terjepit setelah terjadi baku tembak dengan aparat kepolisian yang menewaskan dua orang teroris.

Wakapolda Sulawesi Tengah Kombes Leo Bona Lubis mengatakan, sebelum menembak mati anggota Brimob Brigadir Wahyudi Syahputra, dalam kondisi terjepit dan kelaparan tepatnya pada 9 Februari 2016 mereka mencari jalan atau daerah-daerah yang memungkinkan mereka turun gunung. Kebetulan, kelompok teroris Santoso mencegat salah satu warga yang biasa berdagang sayur dan lantas membawa kabur mobil milik pedagang sayur tersebut.

“Kemudian barang-barangnya diturunkan di daerah penggalian Pasir perbatasan antara Desa Sangginora dan Desa Hai arah ke Napu,” jelas Leo Bona Lubis yang juga selaku Kepala Operasi Daerah Tinombala 2016 di Mapolres Poso (10/2/2016).

Ia menjelaskan, dengan kendaraan itulah dua pelaku teroris kemudian ke Desa Sangginora untuk mencari bahan sembako berupa lima karung beras, satu karung terigu, tiga lusin telur dan makanan ringan lainnya. Saat tiba di Desa Sangginora, lanjut Wakapolda, mereka mampir ke sebuah warung dan membeli makanan. Di warung itu teroris makan dengan rakusnya.

“Kelihatan seperti orang kelaparan karena begitu lahapnya memakan makanan tersebut yang berbentuk kue dan lain lain. Mereka membeli beras dalam jumlah yang besar sehingga ada kecurigaan untuk apa beras sebanyak itu, mereka mengatakan ada teman-temannya sebanyak 20 orang yang mencari rotan. Informasi tersebut akhirnya diketahui oleh Babin Kamtibmas kita kemudian melaporkannya ke pos TNI-Polri,” jelasnya.

Menurutnya, keberadaan kedua orang mencurigakan itu tercium oleh petugas TNI-Polri di Desa Dewua yang berdekatan dengan Desa Sangginora. Petugas kemudian mendatangi lokasi, namun seorang pelaku teroris melepaskan tembakan yang menewaskan almarhum Brigadir Kepala Anumerta Wahyudi Saputra. Penembakan itu langsung dibalas petugas TNI-Polri yang menyebabkan kedua teroris tewas di tempat.

Leo menerangkan, kelompok teroris Santoso sudah semakin terjepit di hutan dan pegunungan yang menjadi lokasi pelaksanaan Operasi Tinombala 2016 yang digelar untuk mencari dan menangkap kelompok berkekuatan sekitar 30-an orang itu.

“Diyakini tanpa pasokan bahan makanan itu akan memaksa kelompok Santoso akhirnya menyerah kepada aparat TNI-Polri,” tandasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(MSR)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini