JAKARTA - Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Maurin Sitorus mengatakan, konsep Rancangan Undang-Undang (RUU) Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) sebenarnya relatif tertinggal bila dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Singapura.
Dia mengungkapkan, Singapura telah lebih dulu mengusung konsep seperti Tapera sejak 1960. Selain Singapura, negara China pun sudah mengusung konsep ini sejak 1990, sedangkan Malaysia pada 1999.
"Seperti Singapura 1960, China 1990, Malaysia 1999. Jadi kita relatif tertinggal sekarang 2016," ujarnya di Jakarta, Kamis (11/2/2016).
Meski dia memandang sudah tergolong sangat tertinggal, namun tidak ada kata terlambat untuk mengusung konsep Tapera tersebut pada saat ini.
Adapun alasannya, tutur dia, Tapera sangat dibutuhkan lantaran tidak hanya akan menjawab masalah perumahan di masa sekarang, melainkan juga akan menjawab masalah perumahan di masa yang akan datang.
"Tapi hemat saya ini sangat kita butuhkan tidak hanya atas jawaban perumahan sekarang tapi juga untuk perumahan masa yang akan datang," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(rzk)
