Share

Top Bisnis: Manfaatkan Kayu Bekas, Gitar Buatan Indonesia Ini Laris di Korea

Dedy Afrianto , Okezone · Jum'at 12 Februari 2016 18:59 WIB
https: img.okezone.com content 2016 02 12 320 1310644 top-bisnis-manfaatkan-kayu-bekas-gitar-buatan-indonesia-ini-laris-di-korea-GLyF5PJ33n.jpg Ilustrasi gitar. (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Buah tak jatuh jauh dari pohonnya. Pepatah tersebut sepertinya tepat digunakan untuk sekumpulan pemuda yang memulai bisnis dari serangkaian hobi yang dimiliki.

Berawal dari kegemaran bermain gitar, Wong Aksan dan Adi kini tengah fokus mengembangkan gitar dan piano berbahan baku kayu bekas dan kayu asli Indonesia. Saat ditemui Okezone dalam sela-sela acara pameran produk UKM di Gedung Smesco, terlihat beberapa gitar dipamerkan dengan kualitas suara tak kalah dibandingkan dengan gitar impor.

"Usaha ini kita mulai pada bulan April 2015. Kita dengan bahan dasar kayu bekas. Jadi seperti kayu yang tumbang di Kebun Raya Bogor, itu kita manfaatkan untuk membuat gitar," ujar Adi saat berbincang dengan Okezone beberapa waktu lalu.

UKM dengan nama brand Indoensia's Boutique Instrument (IBI) ini kini telah berhasil merambah pasar internasional. Menurut Adi, gitar yang dibanderol dengan harga hingga Rp36 juta ini banyak diminati oleh masyarakat di Korea.

"Harganya antara Rp8 juta hingga Rp36 juta. Saat ini kalau untuk keluar negeri telah kita jual hingga ke Korea. Bahkan lebih laku yang mahal di luar negeri dibanding di Indonesia," ujar Adi yang juga merupakan sales IBI.

Menariknya, UKM asal Jakarta ini juga dapat menerima pesanan sesuai kemauan dalam jumlah satuan. Syaratnya, pembeli harus bersedia menggunakan kayu lokal dalam gitar yang akan diproduksi.

"Bisa custom juga, enggak perlu banyak. Satu juga bisa cuma syaratnya harus bersedia menggunakan kayu lokal," jelasnya.

Saat ini, Adi mengaku mendapatkan omzet sekira Rp50 juta per bulan dari penjualan alat musik berbahan bakar kayu. Sebagian besar pemesanan pun berasal dari Korea yang sangat tertarik dengan gitar buatan Indonesia ini.

"Untuk proses pembuatan sendiri butuh waktu dua hingga tiga bulan. Kalau untuk omzet sebulan bisa laku dua atau tiga gitar. Kira-kira Rp50 juta-an. Tapi yang banyak laku justru gitar yang mahal-mahal," tandasnya.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini