INDRAMAYU - Ribuan hektare tanaman padi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat terendam banjir dampak dari sungai jebol dan curah hujan yang tinggi. Apabila banjir belum surut dalam sepekan ke depan akan berimbas buruk terhadap kelangsungan program percepatan tanam di sentra lumbung padi nasional.
Sebanyak 1.900 hektare (ha) lahan pertanian di sentra lumbung padi nasional terendam banjir akibatnya petani di wilayah tersebut menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah. Tanaman padi yang masih berusia dua minggu terancam mati karena terendam banjir.
Selain itu tanaman padi juga terancam gagal panen di wilayah Kabupaten, Indramayu, Jawa Barat yang merupakan lumbung padi nasional. Hingga kini ketinggian banjir di areal persawahan mencapai 50 sentimeter.
Petani di daerah Kecamatan Kandanghaur, Kasdi mengakui dirinya sudah menginvestasikan dana jutaan Rupiah untuk setiap hektarenya, sementara masing-masing petani memiliki puluhan hektare lahan pertanian.
“Sekitar Rp7 juta per ha. Biaya tersebut meliputi biaya pengolahan lahan sampai pembelian pupuk,” ujar Kasdi di Indramayu, Jumat (12/2/2016).
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu Firman Muntako mengatakan, kemungkinan akan terus bertambahnya lahan yang terendam banjir dari 1900 ha lahan yang sudah terendam.
“Akan terus bertambah mengingat intensitas curah hujan di hulu Sungai Cimanuk masih tinggi,” ujar Firman.
Para petani pun berharap pemerintah daerah maupun pusat agar bisa menangani bencana banjir yang melanda di area sawah mereka yang selama ini petani mengalami kerugian sangat besar akibat terendam banjir.(rai)
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(rhs)
