JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Peoples Watch (IPI), Yusuf Lakaseng menilai, posisi Kejaksaan Agung (Kejagung) saat ini sudah digunakan sebagai alat politik.
Yusuf mengungkapkan, salah satu bukti Kejagung yang diketuai oleh Jaksa Agung HM Prasetyo digunakan sebagai alat politik dari partainya adalah dengan mencuatnya kasus Mobile 8 dan pesan singkat (SMS) yang dianggap sebagai ancaman dari CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo.
"Karena seperti yang kita tahu, Jaksa Agung berasal dari Partai Nasdem, dan Hary Tanoe dulunya juga dari Partai Nasdem, hingga akhirnya keluar dan mendirikan partai sendiri," ungkap Yusuf di Jakarta, Jumat (12/2/2016).
Ia menambahkan, Jaksa Agung saat ini digunakan oleh partainya untuk balas dendam politik. "Jaksa Agung dimanfaatkan oleh kepentingan dari partainya sebagai alat balas dendam politik," tambah Yusuf.
Selain itu, Yusuf menambahkan, seharusnya Jaksa Agung bukan berasal atau berlatar belakang politik. Hal itu dimaksudkan agar tidak ada politisasi-politisasi lainnya.
"Untuk ke depannya sebaiknya Jaksa Agung bukan dari orang yang berlatar belakang politik. Bahaya kalau Jaksa Agung dibiarkan berlama-lama dalam kuasa politik," tutupnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fds)
