Share

Dosen ITS Raih Peneliti Wanita Terbaik Dunia

ant, · Jum'at 12 Februari 2016 18:56 WIB
https: img.okezone.com content 2016 02 12 65 1310787 dosen-its-raih-peneliti-wanita-terbaik-dunia-SJx77VrRVy.jpg Ilustrasi: Claimfame

SURABAYA - Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dari Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meraih prestasi tingkat internasional sebagai peneliti terbaik pada ajang "The 2016 Elsevier Foundation Awards for Early Career Women Scientists in the Developing World", di Washington DC, Amerika Serikat.

"Saya bersyukur mendapat penghargaan sebagai salah satu dari lima wanita peneliti terbaik di tingkat internasional," kata Sri Fatmawati SSi MSc PhD, saat dihubungi melalui telepon yang masih berada di Washington DC, AS, Jumat (12/2/2016).

Dia mengatakan, penghargaan tersebut akan diserahkan dalam acara The Gender & Minorities Networking Breakfast at the American Association for the Advancement of Science (AAAS) Annual Meeting di Washington DC, AS.

"Penghargaan ini rencananya diserahkan pada 13 Februari 2016 sebagai bentuk pengakuan terhadap penelitian yang dilakukan peneliti, sehingga dinilai sangat berpotensi memberikan keuntungan di dunia kesehatan dan ekonomi," tutur perempuan berdarah Madura tersebut.

Menurut dia, penghargaan itu dimaksudkan untuk lebih memperkuat karier sang pemenang dengan memberikan mereka visibilitas dan kesempatan jaringan kerja baru, yang memungkinkan para peneliti untuk terlibat dengan rekan-rekan dan masyarakat di awal karier mereka.

"Para pemenang penghargaan juga bisa sebagai sumber inspirasi bagi perempuan lain di beberapa negara yang membutuhkan keahlian ilmiah. Sebelum mendapat penghargaan ini, tentunya melalui tahapan seleksi melalui sebuah rapat panel para ilmuwan terkemuka di dunia," papar Fatma, sapaan akrabnya.

Perempuan berhijab ini menambahkan, ini merupakan penghargaan yang kesekian kalinya dia terima. Sebelumnya, Fatma juga meraih beberapa penghargaan internasional, seperti International Fellowship L"Oreal for Women in Science 2013 di Prancis dan Early Chemist Award 2015 di Honolulu, AS.

"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, yang saya mengerti bahwa ilmu pengetahuan merupakan bagian dari jiwa saya. Saya berharap akan lebih banyak generasi muda yang bisa berbagai ilmu pengetahuan untuk kehidupan dunia yang lebih baik nantinya," tandasnya.

Selain Sri Fatmawati, empat peneliti lainnya yang juga menjadi pemenang penghargaan ini adalah Sushila Maharjan PhD dari Nepal, Magaly Blas PhD dari Peru, Etheldrera Nakimuli Mpungu PhD dari Uganda, dan Ghanya Naji Mohammed Al-Naqeb PhD dari Yaman.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini