Share

Empat Mahasiswa Dianiaya Preman di Kampus

ant , Jurnalis · Minggu 14 Februari 2016 14:46 WIB
https: img.okezone.com content 2016 02 14 340 1311728 empat-mahasiswa-dianiaya-preman-di-kampus-8QkX4QzvfL.jpg Ilustrasi. Dok Okezone
A A A

TANJUNGPINANG - Empat mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Raja Haji Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau dianiaya sekelompok preman di dalam kampus yang beralamat di Batu 8, Minggu (14/2/2016) dini hari.

“Penganiayaan terjadi ketika mahasiswa mencabut pagar di area kampus yang dibuat oleh preman-preman tersebut,” kata Ketua STISIPOL Raja Haji Endri Sanopaka.

Endri mengatakan aksi kejar-kejaran terjadi di dalam kampus. Mahasiswa bersembunyi di beberapa tempat, dan akhirnya ditemukan di dalam kantin. Saat berada di dalam kampus, empat mahasiswa itu dipukul oleh lima preman. Akibatnya, tiga mahasiswa tersebut mengalami luka berat.

Peristiwa kejar-kejaran itu diketahui sejumlah dosen yang saat itu masih bekerja di ruang dosen. Namun para preman itu fokus mengejar mahasiswa. "Fauzul, Hafiz dan Ilham mengalami luka cukup berat, tetapi yang paling parah Fauzul sehingga sampai sekarang berada di kampus, dan tidak berani pulang ke rumah kontrakan, sedangkan Hafidz mengalami lebam di wajah," kata Endri.

Hafiz sudah melaporkan kasus penganiayaan itu kepada pihak kepolisian. Namun pihak kepolisian terkesan tidak melakukan tindakan antisipatif dalam menangani permasalahan itu karena sebelum pagar itu dipasang, pihak kampus sudah melaporkannya. "Saya berharap pihak kepolisian dapat menangani permasalahan ini secara serius," ujarnya.

Endri menduga pelaku penganiayaan itu hanya orang suruhan dari orang yang mengklaim lahan tersebut. Sebab seseorang bernama Humaidi mengklaim lahan sepetak yang berada di dekat lapangan futsal itu merupakan milik Hengki, salah seorang pengusaha.

Humaidi mengaku mendapat surat kuasa atas lahan yang sampai sekarang masih bersengketa tersebut. Pada Sabtu (13/2) mereka mendatangi kampus sebelum membangun pagar tersebut. Sementara pihak kampus sudah melaporkan itu kepada pihak kepolisian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Lahan itu sudah dihibahkan Pemkab Bintan kepada STISIPOL Raja Haji, namun BPN Tanjungpinang sampai sekarang belum mengeluarkan sertifikatnya, padahal sudah lama kami urus," katanya.

Endri pun memerintahkan mahasiswa untuk menjaga kampus, termasuk mencabut pagar yang dibangun oleh orang-orang tersebut. "Saya yang bertanggung jawab atas perbuatan mahasiswa itu, karena lahan itu masih status quo sehingga tidak seharusnya dibangun pagar," ujarnya.

Endi juga mengumumkan di akun Facabook miliknya agar mahasiswa untuk bersiaga di kampus untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. "Aksi pengeroyokan itu tidak terekam CCTV, tetapi kami mengenali pelakunya, karena sebelum peristiwa itu terjadi mereka berada di dalam kampus," katanya.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ful)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini