BAGHDAD – Otoritas Irak mengatakan bahwa kelompok militan ISIS di negaranya telah beralih menjadi peternak ikan dan bisnis jual-beli mobil untuk mendanai serangan teror. Strategi itu dilakukan demi menutupi menurunnya pembiayaan dari bisnis minyak ilegal mandek.
Laporan investigasi dari Pengadilan Irak di Baghdad menyatakan strategi itu digunakan ISIS setelah terusir dari wilayah yang pernah dikuasai. Ahli Keamanan Irak pernah memperkirakan pendapatan ISIS mencapai USD2,9 miliar atau setara Rp38,3 triliun pada 2014 ketika mendeklarasikan kekhalifahan.
Di masa puncaknya, ISIS mengontrol sepertiga wilayah Irak dan mendapatkan keuntungan besar dari bisnis minyak ilegal. Namun, kini mereka mulai mengalami kesulitan. Kelompok pendahulu mereka, Al Qaeda, pernah menggunakan strategi serupa pada 2007.
“Mekanisme pembiayaan mereka berubah sejak pengumuman kekhalifahannya. Saat ini mereka menggantungkan hidup dari tanah pertanian yang berada di luar kendali pasukan Irak dengan mengenakan pajak tinggi kepada para petani,” ungkap laporan Hakim Jabbar al Huchaimi, seperti diwartakan Independent, Jumat (29/4/2016).
Tambak ikan di Baghdad Utara menjadi sumber pendapatan vital bagi kelompok tersebut. Sebab, sebagian besar petambak meninggalkan tanah mereka atau setuju bekerja sama dengan ISIS untuk menghindari serangan.
Mereka kini juga beralih ke bisnis jual-beli mobil setelah berhasil mengambil alih sebuah pabrik perakitan mobil yang dulu dikendalikan Pemerintah Irak.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(wab)
