Share

Kenaikan Tarif Tol, Bawa Laba Jasa Marga Naik 16,67%

Agregasi Jum'at 29 April 2016 14:46 WIB
https: img.okezone.com content 2016 04 29 278 1376087 kenaikan-tarif-tol-bawa-laba-jasa-marga-naik-16-67-nz9tocdQif.jpg Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencatat pertumbuhan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas publik pada kuartal pertama 2016 sekitar 16,67 persen menjadi Rp408,520 miliar, dari periode serupa tahun sebelumnya Rp350,130 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta.

Sekretaris Perusahaan Jasa Marga, Mohammad Sofyan mengatakan, capaian tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan tol dan usaha lain sekitar 15,4 persen atau mencapai Rp2,04 triliun dan pendapatan tol sebesar Rp1,91 triliun atau naik 15,5 persen.

”Peningkatan pendapatan tol ini sebagian besar merupakan kontribusi dari kenaikan tarif tol yang terjadi pada November 2015, di mana sebanyak 12 ruas tol yang dikelola oleh Jasa Marga mengalami kenaikan tarif rata-rata sebesar 13 persen," ujar Sofyan.

Selain itu, meningkatnya pendapatan tol juga ditopang oleh kenaikan volume lalu lintas transaksi di ruas-ruas tol yang dikelola oleh Jasa Marga sebesar 6,7 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Di sisi beban usaha, pos beban usaha tanpa konstruksi sebesar Rp1,11 triliun atau naik 9 persen selama tiga bulan pertama tahun ini. Kondisi ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban depresiasi sebesar 12,9 persen, sebagai konsekuensi dari beroperasinya jalan tol baru.

Pada Juni 2015, Jasa Marga telah mengoperasikan jalan tol Gempol-Pandaan sepanjang 13,6 km dan Surabaya-Mojokerto Seksi Krian-Mojokerto sepanjang 18,47 km pada Maret 2016.

"Pengoperasian jalan tol tersebut memberikan dampak pada kenaikan pendapatan tol, namun sekaligus juga mempengaruhi peningkatan beban usaha," jelasnya.

Pada sisi EBITDA, Jasa Marga berhasil memeroleh EBITDA sebesar Rp1,23 triliun, tumbuh 24,1 persen. Sampai dengan akhir Maret 2016, realisasi belanja modal BUMN jalan tol ini sebesar Rp1,15 triliun, dari total rencana sepanjang tahun ini Rp3,8 triliun. Adapun alokasinya sebagian besar untuk penyelesaian proyek-proyek jalan tol.

"Sesuai rencana pengoperasian jalan tol, semester II tahun ini Jasa Marga diharapkan dapat mengoperasikan 2 ruas tol baru, yaitu jalan tol Semarang-Solo Seksi Bawen-Salatiga (17,50 km) dan jalan tol Solo-Ngawi Seksi Kartasuro-Sragen (35,5 km)," paparnya.

Guna mendanai ekspansi bisnisnya di jalan tol, Jasa Marga membutuhkan dana yang cukup besar. Belum lama ini, perseroan menerima fasilitas kredit dari perbankan nasional senilai Rp3 triliun, sebagai dana talangan pembebasan lahan seluruh ruas jalan tol Trans Sumatera dan Medan-Kualanamu.

”Kalau kita harus menunggu APBN-P yang kira-kira bisa kelarnya April-Mei, sedangkan pembebasan lahan butuh cepat, jadi kita talangi dulu. Nanti dana talangan itu ditanggung oleh pemerintah," kata Direktur Utama Jasa Marga, Adityawarman.

Dari jumlah pinjaman tersebut, sekitar Rp2,4 triliun untuk membiayai proses pembebasan lahan tersebut. Dana ini juga untuk membiayai pembebasan lahan ruas tol Bawean-Salatiga. Dirinya mengakui, perseroan membutuhkan investasi sebesar Rp16 triliun untuk pengembangan jalan tol di seluruh Indonesia sampai dengan 2018.

Jasa Marga memperkirakan dapat mengoperasikan sekitar 600 kilometer (km) dari target pemerintah 1.150 km dalam dua tahun mendatang.

Selain itu, perseroan bersama konsorisum dengan Waskita Toll Road yang merupakan anak usaha dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk berhasil memenangkan tender ruas tol Barang-Semarang sepanjang 75 km.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(dni)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini