Share

Bukit Asam Raih Pendapatan Rp3,54 T di Kuartal I

Agregasi Jum'at 29 April 2016 14:52 WIB
https: img.okezone.com content 2016 04 29 278 1376094 bukit-asam-raih-pendapatan-rp3-54-t-di-kuartal-i-IqMtslRl7C.jpg Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Di kuartal pertama tahun 2016, PT Bukit Asam (Persero) Tbk menorehkan pertumbuhan pendapatan sekitar 8 persen atau menjadi Rp3,54 triliun, dari realisasi tahun lalu periode sebelumnya Rp3,28 triliun.

Capaian tersebut didukung oleh menguatnya volume penjualan pada kuartal I 2016 sebesar 14 persen atau menjadi 5,23 juta ton, dibandingkan periode serupa tahun lalu 4,58 juta ton. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta.

Dari perolehan volume penjualan sampai dengan akhir Maret 2016, volume penjualan domestiknya naik 34 persen atau menjadi 2,91 juta ton. Angka penjualan Bukit Asam tersebut berasal dari produksi dan pembelian sekitar 3,58 juta ton atau 97 persen. Mengacu pada produksi dan pembelian, sekitar 3,17 juta ton berupa produksi dan pembelian 0,41 juta ton.

Sekretaris Perusahaan, Adib Ubaidillah menuturkan, kinerja Bukit Asam pada periode Januari-Maret 2016 masih positif di tengah harga batubara dunia yang masih melemah atau sekitar 15 persen. Perseroan juga berhasil mengendalikan harga jual rata-rata tertimbangnya dengan porsentase penurunan sebesar 6 persen atau menjadi Rp664.289, dari Rp700.847.

"Dari penjualan batubara dan harga rata-rata tertimbang, PTBA berhasil memeroleh laba bersih sekitar Rp332,57 miliar, dengan net profit marjin 9,4 persen dan gross profit margin 23 persen serta operating profit margin 9,4 persen," ujarnya.

Tahun ini, perseroan menargetkan penjualan batubara 29,17 juta ton atau naik 51 persen, dari tahun sebelumnya 19,10 juta ton. Dengan demikian, rencana produksi dan pembeliannya sebesar 28,32 juta ton atau 37 persen dibanding tahun sebelumnya sekitar 20,74 juta ton.

Di tengah harga batubara dunia yang masih tertekan, PTBA tetap menempatkan langkah-langkah efisiensi sebagai salah satu program prioritas sepanjang tahun ini.

"Sama dengan capaian tahun lalu dengan menekan biaya produksi sekitar 10 persen, maka tahun ini PTBA tetap mengejar target efisiensi dalam jumlah yang sama," kata Adib.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan elektrifikasi peralatan dan sarana pendukung operasional penambangan di Tanjung Enim, dengan nilai total Rp2,4 triliun.

Selain itu, cucu perusahaan PT Satria Bahana Sarana (SBS) yang bergerak di bidang jasa penambangan batubara telah melakukan investasi tambahan sekitar Rp962,2 miliar untuk membeli truk dengan tonase 100 ton per kendaraan dan peralatan penunjang lainnya

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(dni)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini