TASIKMALAYA - Kisah sekeluarga asal Kampung Bojong, Kelurahan Cipari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat yang tinggal di kandang ayam sungguh miris. Betapa tidak, saking sempitnya gubuk itu, Maulana (28) harus membuat ayunan seadanya dengan kain untuk tempat tidur anak bungsunya yang baru berusia 10 hari.
"Kalau tidur di lantai tidak cukup, ruangannya sempit," kata Maulana saat ditemui Okezone di rumahnya, Kamis 28 April 2016.
Maulana bersama istrinya Heni (33) dan empat anaknya sudah empat tahun tinggal di kandang ayam yang disulap jadi rumah berukuran 2x3 meter. Mereka harus berdesak-desakan di situ.
Bayinya terpaksa ditidurkan di ayunan sederhana. Selain karena tak muat di lantai, itu dilakukannya untuk menghindari agar sang bayi tak dikerubuti semut atau digigit ular yang kadang menyusup ke dalam saat malam tiba.
"Makanya digendong pakai samping (kain untuk menggendong bayi)," tutur Maulana. (Baca juga: Keluarga Ini Tinggal di Kandang Ayam Selama 4 Tahun)
Gubuk itu sangat memprihatinkan, berdinding tepas dan triplek bekas. Bagian dalam gubuk mungil itu disekat dua. Ruangan pertama berfungsi sebagai kamar tidur sekaligus ruang tamu. Ruangan kedua untuk dapur. Saat hujan turun, air kerap masuk ke dalam. "Pakaian pada basah," kata Heni, istri Maulana.
Heni sangat ingin pindah ke rumah layak huni, tapi faktor ekonomi jadi penghalang. Jangankan untuk membangun rumah, mengontrak saja mereka tak punya biaya.
Maulana hanya seorang penarik odong-odang dengan pendapatan tak seberapa. Sedangkan Heni sehari-hari disibukkan mengurus anak-anak yang masih bayi dan balita, tak ada pemasukan.
Ia sebenarnya ingin bekerja juga membantu meringankan beban suaminya mencari nafkah. "Tapi, harus urus anak," katanya.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(sal)
