TEHERAN – Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengkritik keras kehadiran Amerika Serikat (AS) di Teluk Persia. Ia meminta pasukan Negeri Paman Sam segera kembali ke Teluk Babi. Pria 76 tahun itu menyebut latihan militer AS di kawasan menunjukkan arogansi mereka.
“Mereka duduk bersama dan meminta Iran tidak memainkan perang di Teluk Persia. Pernyataan bodoh. Mereka datang ke sini dari sisi lain dunia dan menimbulkan perang. Apa yang Anda lakukan di sini? Kembalilah ke Teluk Babi! Pergi dan berlatihlah di sana. Teluk Persia adalah rumah kami,” kata Khamenei di hadapan sekelompok guru di Teheran, dilansir Daily Mail, Selasa (3/5/2016).
Pernyataan Khamenei itu merujuk pada kegagalan invasi Kuba pada 1961 oleh 1.500 pemberontak yang dilatih oleh agen intelijen AS, CIA. Umat Islam juga memandang babi sebagai binatang haram karena Al Quran melarang Muslim mengonsumsi daging babi.
Khamenei juga mendesak pihak pengajar untuk menambahkan bahasa lain dalam program pengajaran bahasa asing. Ia menilai pelajaran bahasa Inggris sebagai satu-satunya pelajaran bahasa asing dalam kurikulum Iran adalah sebuah kesalahan.
“Bahasa dari ilmu pengetahuan tidak hanya Inggris. Pemaksaan belajar bahasa Inggris saja sangat tidak sehat. Bahasa lain seperti Spanyol, Prancis, Jerman, dan bahasa Timur adalah bahasa ilmu pengetahuan juga,” imbuhnya.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(wab)
