JAKARTA - Saat masih muda, kita tentu punya banyak waktu dan tenaga untuk melakukan beragam pekerjaan. Selain bisa bergantung pada pekerjaan utama, mengerjakan pekerjaan atau #usaha sampingan bisa memberikan tambahan pemasukan yang bermanfaat.
Selain harus giat mengerjakan pekerjaan selama muda, masa muda juga hendaknya dimanfaatkan untuk mengumpulkan dana pensiun. Mengumpulkan dana pensiun saat masih muda?
Ya, betul sekali. Tidak pernah ada kata “terlalu awal” untuk menyiapkan dana pensiun. Karena kebutuhan hidup yang terus meningkat memaksa kita untuk cermat mengatur #keuangan, sekalipun nanti kita sudah memasuki masa pensiun. Jadi, seperti dilansir dari Halomoney.com, hal-hal apa saja yang perlu dilakukan pekerja muda untuk menyiapkan dana bekal pensiun? Check this out!
Harus Dimulai dari Sekarang
Kebiasaan untuk berhemat dan menabung tidak akan pernah tercapai kalau kita terus menunda untuk melakukannya. Alangkah baiknya kalau kebiasaan menabung dimulai dari sekarang juga. Mintalah bantuan dari pihak perencana keuangan atau orang-orang yang sudah berpengalaman mengatur keuangan untuk membantu kita melakukan penghematan.
Usahakan minimal ada 3 persen hingga 10 persen penghasilan yang ditabung setiap bulan untuk persiapan dana pensiun.
Buatlah Rincian Biaya Pengeluaran
Biaya pengeluaran yang tidak dicatat seringkali membuat kita lupa diri dan akhirnya menguras tabungan atau gaji di akhir bulan. Solusinya, siapkan segala catatan untuk membuat perincian biaya pengeluaran.
Misalnya saja kalau kita menghabiskan uang senilai 40 ribu rupiah untuk biaya makan siang berarti kita menghabiskan 200 ribu dalam seminggu. Nilai ini tentu akan bertambah besar jika kita akumulasikan dalam kurun waktu setahun. Padahal untuk menghemat pengeluaran tersebut, kita bisa membawa bekal makan siang atau membeli makan siang dengan harga yang lebih terjangkau.
Memaksa Diri Sendiri untuk Menabung
Betapa senang saat menerima gaji di awal bulan. Nominal gaji tersebut harus disisihkan untuk kebutuhan hidup, membayar cicilan, membayar asuransi atau biaya hidup lainnya. Setelah menyisihkan gaji untuk kebutuhan, jangan lupa juga untuk menyisihkan gaji demi menabung. Menabung harus menjadi prioritas berikutnya setelah memenuhi kebutuhan utama.
Kita juga bisa mendisiplinkan diri untuk menabung dengan menggunakan satu tabungan khusus untuk menyimpan uang tabungan secara utuh tanpa diusik oleh kebutuhan apapun.
Setelah menyisihkan uang tabungan rutin setiap bulan, barulah sisa pendapatan bisa digunakan untuk hal-hal lain yang sifatnya hiburan atau pelengkap.
Segera Lunasi Hutang
Kecerobohan finansial kita di masa lalu mungkin membuat kita harus mengangsur hutang di masa kini. Kalau kita memiliki hutang, alangkah baiknya bila kita segera melunasi hutang tersebut. Hutang yang bunganya besar akan menggerogoti pendapatan kita secara teratur. So, tidak ada salahnya melunasi hutang bila kita sedang memiliki pendapatan berlebih.
Karena sesudah melunasi hutang, kita bisa lebih fokus merencanakan tabungan dana pensiun atau memikirkan obyek investasi yang sesuai dengan kemampuan kita.
Jangan Lupa Menyiapkan Dana Darurat
Secara teori, seorang lajang harus memiliki simpanan dana darurat sebesar 3 kali gaji bulanan. Sementara bagi kita yang sudah berkeluarga, nominalnya justru lebih besar yaitu mencapai 6 kali gaji bulanan. Dana darurat akan menjadi penyelamat kita saat kondisi keuangan kita sedang memburuk.
Menyimpan dana darurat pada tabungan khusus atau deposito akan menjadi salah satu dana cadangan bagi kita maupun orang-orang yang kita cintai. Ketika sedang dalam masa-masa sulit atau sedang membutuhkan banyak uang, dana darurat akan menjadi solusinya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(amr)
