SURABAYA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menuturkan, lima tahun ke depan (hingga 2019) jaringan gas (jargas) yang dapat dibangun adalah sekitar 1,3 juta pelanggan dengan investasi sebesar Rp18,2 triliun.
Hingga saat ini, kata Sudirman, pemerintah telah membangun 204.766 sambungan rumah (SR) di beberapa kota di Indonesia, yang terdiri, 97.076 SR dibangun dengan APBN, 107.690 SR dibangun oleh PGN, dan Pertamina berencana membangun 5000 sambungan rumah tangga di 2 lokasi pada tahun 2016. [Baca juga: Kisah Tri Rismaharani Rayu Bos PGN Bangun Jargas di Surabaya]
"Rencana sampai dengan tahun 2019 ditargetkan terbangun 1,3 juta SR, dengan rincian seperti, sudah terbangun 204.766 SR, APBN 900.000 SR, PGN 106.627 SR, Pertamina 88.607 SR,"terangnya di Jalan Raya Kedung Asem, Kelurahan Baruk, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Senin (2/5/2016).
Jika lima tahun ini berjalan baik, pembangunan jargas untuk 10 tahun mendatang (hingga 2025) diperkirakan bisa dibangun sampai dengan 5 juta sambungan rumah tangga dengan investasi 70 triliun.
Tentunya, adanya jargas bagi rumah tangga membawa dampak penghematan pembayaran pelanggan per rumah tangga per tahun yang berpindah dari LPG 3 kg ke jargas sebesar Rp180.000 (asumsi pakai 3 tabung per bulan).
"Penghematan dari subsidi per rumah tangga Rp540.000 per RT per tahun (asumsi subsidi per kilo Rp5.000 per kg)," tuturnya.
Secara nasional, lanjut Sudirman, total potensi Jargas yang dapat dibangun berdasarkan ketersediaan gas dan infrastruktur pipa transmisi/distribusi adalah ada di 38 kota, dengan total rumah tangga yang dapat dilayani sekitar 7,9 juta SR. Total investasi yang dibutuhkan adalah sebesar Rp111,3 triliun.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(rzy)
