JAKARTA - Bebasnya 10 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia membuka kesempatan bagi publik untuk tahu secara mendalam cerita penyanderaan selama sebulan lebih oleh kelompok teroris Abu Sayyaf.
Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais bahkan berencana memanggil para korban dalam rapat di komisi yang dipimpinnya. Bagi Hanafi, keterangan dari korban penting agar publik tak melulu mendengar cerita satu sisi dari pemerintah.
"Kita ingin mendengar cerita yang sebenarnya, bagaimana ceritanya," kata Hanafi kepada Okezone di Jakarta, Minggu (1/5/2016) malam.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu tak mau, kerja bersama dalam membebaskan para korban diklaim sepihak . "Makanya kita bisa memanggil untuk meminta keterangan lengkap, dan dengar dari mereka. Bukan hanya dari elite tapi juga dari sandera. Kalau elit semua bicara tentu sesuai kepentingan, sandera itu sendiri harus kita dengar," ungkap Hanafi.
Hal ini lantas disetujui oleh Anggota Komisi I DPR Andika Pandu Puragabaya. Menurutnya, keterangan dari para korban akan membuka kejadian secara terang benderang.
(Baca juga: DPR Ingatkan Agar Tak Ada Pihak yang Cari Panggung dalam Pembebasan Sandera)
"Kita akan membutuhkan dari sudut padang para korban, untuk memberi realitas, menerangkan secara gamblang," ujarnya.
Diketahui, 10 WNI tersebut sudah tiba di Jakarta kemarin malam, Minggu 1 Mei 2016. Mereka kemudian langsung dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. (day)
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(sus)
