JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan mencapai 5 persen pada kuartal I-2016. Prediksi angka pertumbuhan ini hampir sama dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir tahun lalu yang mencapai 5,04 persen.
Menurut Ekonom Universitas Indonesia (UI) Destry Damayanti, pertumbuhan ekonomi ini ditopang oleh belanja modal pemerintah yang cukup tinggi. Pasalnya, sejak Januari 2016, pemerintah telah melakukan pembangunan infrastruktur pada berbagai daerah.
"Kita perkirakan 5 persen pertumbuhannya. Kita lihat dari sisi pengeluaran pemerintah itu mengalami perbaikan dibandingkan year on year atau pada tahun lalu," kata Destry kepada Okezone.
Namun, prediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2016 ini masih lebih rendah dibandingkan dengan target pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2016 sebesar 5,3 persen. Hal ini disebabkan oleh masih belum stabilnya harga komoditas global yang berdampak pada melemahnya kemampuan daya beli masyarakat.
"Masih ada adjustment-adjustment seperti harga komoditi masih melambat, itu juga mempengaruhi daya beli masyarakat khususnya di luar Pulau Jawa," jelas Destry.
Belanja pemerintah pun diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi secara nasional. Pasalnya, di tengah pelemahan ekonomi global, peningkatan serapan anggaran pemerintah pun menjadi salah satu 'penyelamat' bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
"Makanya kita harapkan government spending. Apalagi belanja pada sektor infrastruktur juga tinggi pada kuartal I-2016 dibandingkan tahun lalu," tukasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(rzy)
