NEW YORK - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya di perdagangan New York pada Senin (Selasa pagi WIB), karena data ekonomi yang keluar dari negara itu lebih lemah dari perkiraan.
Aktivitas manufaktur AS tumbuh pada kecepatan yang lebih lambat pada April, menunjukkan bahwa harga minyak yang rendah dan dolar AS yang kuat terus membebani industri, menurut laporan lembaga riset Institute for Supply Management (ISM), Senin.
Indeks manufaktur, juga dikenal sebagai indeks pembelian manajer (PMI), tercatat mencapai 50,8 pada April, penurunan satu poin dari angka Maret di 51,8. Perkiraan terbaru juga lebih rendah dari konsensus pasar di 51,5.
[Baca juga: Dolar AS Melemah Tertekan Keputusan Bank Sentral Jepang]
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,48 persen menjadi 92,637 pada akhir perdagangan New York.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1523 dari USD1,1448 di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,4670 dari USD,4602 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik tipis menjadi USD0,7657 dari USD0,7602.
Dolar dibeli 106,47 yen Jepang, lebih rendah dari 106,69 yen pada sesi sebelumnya. Dolar jatuh menjadi 0,9550 franc Swiss dari 0,9593 franc Swiss, dan melemah menjadi 1,2529 dolar Kanada dari 1,2543 dolar Kanada.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(rai)