JAKARTA - Kampung Luar Batang yang berada di daerah Penjaringan, Jakarta Utara terus menjadi perbincangan lantaran adanya rencana penertiban dari Pemprov DKI Jakarta.
Kampung Luar Batang yang dinyatakan sebagai bagian dari wilayah Kota Pusaka sejak tahun 1974 tersebut mempunyai salah satu masjid bersejarah yakni Masjid Jami Keramat Luar Batang yang dahulu ramai dikunjungi para peziarah dan wisatawan.
Menurut salah satu warga Kampung Luar Batang bernama Mino, keadaan di daerahnya berubah menjadi kurang nyaman sejak beredar kabar akan dilakukan penggusuran.
"Sekarang disini lagi genting, kalau malam kita juga mesti waspada, takutnya mereka langsung melakukan penggusuran," ujar Mino saat berbincang dengan Okezone, di kawasan Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (3/5/2016).
Kondisi disepanjang jalan kampung tersebut saat ini, mulai dari gerbang masuk dipenuhi oleh spanduk serta poster berisikan penolakan penggusuran dan kecaman terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Salah satu spanduk itu bertuliskan, "Tanah Kampung Luar Batang adalah Tanah Permukiman, Bukan Tanah Jalur Hijau atau Ruang Terbuka Hijau".
(Baca Juga: Yusril: Pemprov DKI Buat Resah Warga Luar Batang)
Hal tersebut dikarenakan mayoritas warga yang diketahui penduduk asli Kampung Luar Batang menolak untuk dilakukan penggusuran lantaran mengklaim memiliki surat sertifikat atas lahan yang ditempatinya.
"Intinya semua menolak, hampir mayoritas punya sertifikat tanah dan bangunan," jelas Mino.
Pantauan di lokasi, sepanjang perjalanan dari gerbang Kampung Luar Batang menuju Masjid bersejarah yang ada di dalam perkampungan tersebut terlihat padatnya rumah penduduk yang sudah permanen.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(aky)
