JAKARTA - Berbagai elemen masyarakat prihatin dengan ulah Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang terus melakukan penggusuran tanpa nilai-nilai kemanusiaan.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan, dalam deklarasi yang disampaikan buruh pada peringatan Hari Buruh Sedunia tanggal 1 Mei 2016 lalu ada tiga poin yang dinyatakan, pertama tolak reklamasi, kedua tolak pengusuran, dan ketiga tolak RUU tax amnesty.
Dengan poin yang kedua itulah dikatakan Said, buruh akan bersama rakyat yang tertindas karena ulah Ahok yang melakukan penggusuran seenaknya saja. Pasalnya kata dia, Ahok tidak memikirkan bagaimana nasib mereka setelah digusur.
"Dengan arogansi pemerintah yang dipertontonkan Ahok, karena bagi buruh tidak berhenti pada isu buruh karena ada isu tentang keadilan dan isu kesamaan itu juga bagian isu kita, dan kita akan tolak dan mengawal," ujar Said dalam Live Streaming Talkshow Rednons Discussion yang bertemakan 'Potret Buruh, Reklamasi dan Penggusuran' di Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (3/4/2016).
(Baca juga: Ridwan Saidi Tantang Ahok Gusur Monas dan Istana)
Dia mengaku, ada ratusan anggotanya yang tergabung dalam KSPI menjadi korban penggusuran Ahok pada saat meratakan Kampung Pulo, kata dia, walaupun telah diberikan rumah susun (rusun) namun mereka masih mengeluhkan, lantaran kehilangan mata pencahariannya.
"Ada yang anggota kita itu kehilangan mata pencarian di Kampung Pulo, apakah pemerintah bisa mengembalikan mata pencarian itu," katanya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(wal)
