JAKARTA - Ketua Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda menyayangkan kasus bully kembali terjadi di salah satu sekolah di Jakarta Selatan. Menurutnya, hal itu muncul kembali akibat belum terbangunnya karakter anak yang kuat, serta pengawasan yang lemah dari pihak sekolah.
"Pembentukan dan pembangunan karakter menjadi pribadi yang bertanggung jawab belum berhasil ditanamkan oleh keluarga dan pihak sekolah," kata Erlinda kepada Okezone, Selasa (3/5/2016).
(Baca juga: Kasus Bullying, Dinas Pendidikan Bakal Panggil Kepsek SMAN 3)
Dia menambahkan, untuk menghindari masalah ini terjadi harus adanya bentuk aturan yang tegas atas keputusan bersama, budaya belajar serta penguatan karakter yang mampu menghargai sesama manusia.
"Harus ada peran yang kuat dari lingkungan psikologis terdekat para pelaku," lanjutnya.
Erlinda menegaskan, tentang hukuman para pelaku bullying dan pengunggah video tersebut harus di usut aparat hukum sesuai dengan undang-undang terkait kekerasan. Selain itu Erlinda mengungkapkan, hukuman bagi pelaku selain dengan undang-undang yang terkait juga harus dilakukan rehabilitasi psikologis.
"Pelaku dan pengedar video harus di usut sesuai undang-undang, khusus pelaku perlu juga direhabilitasi. Tutup saja akses masuk Perguruan tinggi manapun, untuk pelakunya apabila sudah mendapatkan tiga kali surat peringatan dari sekolah," tuntasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(wal)
