Share

Perdagangan Dunia, RI Bisa Gunakan RMB

Koran SINDO , Jurnalis · Rabu 04 Mei 2016 20:36 WIB
https: img.okezone.com content 2016 05 04 20 1380661 perdagangan-dunia-ri-bisa-gunakan-rmb-hrQU4mkIF8.jpg Ilustrasi: Reuters
A A A

SURABAYA - Indonesia berpotensi menggunakan Yuan atau Renminbi (RMB) sebagai mata uang perdagangan dunia, setelah Bank Dunia memutuskan RMB menjadi salah satu mata uang internasional selain Dolar Amerika Serikat (USD).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur (Jatim) Benny Siswanto mengatakan, saat ini perdagangan internasional Indonesia lebih banyak didominasi China, Singapura, Jepang, Korea, dan Malaysia. Tertinggi adalah dengan China yang mencapai 23 persen. Penggunaan RMB dalam valuta asing (valas) saat ini masih kecil, yakni mencapai Rp120 miliar per hari atau hanya 0,1 persen dari keseluruhan mata uang internasional.

”Artinya ini potensi besar dan sebagai upaya lepas dari dominasi mata uang USD yang sering digunakan dalam perdagangan internasional,” katanya dalam acara sosialisasi RMB sebagai mata uang alternatif transaksi perdagangan internasional.

Dia menambahkan, penggunaan RMB juga sebagai persiapan karena mata uang tersebut mulai 1 Oktober mendatang, akan menjadi mata uang internasional yang tercatat di Bank Dunia menyusul dolar, euro, yen, dan renmimbi. Saat ini USD menguasai sekitar 87 persen transaksi global. Sedangkan di Indonesia, dolar menguasai 90 persen transaksi perdagangan.

”Jika kita ingin mengurangi dominasi dolar, perlu ada perubahan paradigma atau cara pandang terhadap RMB,” ujarnya.

Sementara pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Tri Widodo mengakui hal sama, potensi penggunaan RMB cukup besar diterapkan dalam perdagangan internasional di tanah air mengingat 60 persen transaksi Indonesia adalah ke China.

”Penggunaan mata uang RMB adalah sebuah terobosan, tapi ke depan perlu terbungkus dalam integrasi ekonomi di wilayah Asia dengan kesepakatan bersama negara-negara di Asia sehingga akan kuat,” katanya.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim Hadi Prasetyo mengatakan, diberlakukannya mata uang RMB sebagai mata uang perdagangan dunia akan mendorong pengusaha-pengusaha dari China agar lebih agresif berinvestasi di negara lain, khususnya di kawasan Asia Tenggara yang secara geografis dekat dengan Negeri Tirai Bambu tersebut.

Agresifnya investasi dari negeri yang dipimpin Xi Jinping itu karena ekspor mereka menurun. Karena itu, mereka akan memilih berinvestasi secara langsung di negara-negara lain.

”Nah, Jatim juga akan menjadi salah satu daerah sasaran investasi dari China,” katanya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(dni)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini