PURWOREJO - Jembatan gantung Sungai Butuh di Desa Lubanglor Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo dalam kondisi yang sudah bengkok. Meski begitu, warga nekat melintasi jembatan kendati kondisinya membahayakan.
Jembatan miring setelah banjir besar melanda sungai itu awal tahun 2016. "Air sampai limpas tanggul dan merendam jembatan," ungkap Sahman, petani warga Lubanglor, kepada KRjogja.com, Selasa (3/5/2016).
Sampah dan kayu yang terbawa air, tersangkut badan jembatan gantung. Besarnya beban sampah akibat desakan air banjir menyebabkan lantai jembatan miring dan bengkok tidak beraturan. Kendati demikian, seling baja tidak sampai putus sehingga konstruksi jembatan tetap utuh.
Sekretaris Desa Lubanglor Kholi Mustofa mengatakan, jembatan itu memiliki fungsi vital bagi masyarakat Butuh. Jembatan dimanfaatkan ribuan petani dan buruh penggarap sawah dari Desa Lubanglor, Lubang Sampang, Lubang Indangan dan Lubang Kidul.
Petani empat desa memiliki lahan kurang lebih seratus hektare di wilayah seberang Sungai Butuh. "Kalau sampai putus petani harus memutar lebih dari tiga kilometer untuk menuju sawah mereka," terangnya.
Selain itu, akses juga dimanfaatkan penduduk Desa Tegalgondo dan Polomarto saat menuju Lubanglor. "Jadi memang banyak penggunanya, apalagi saat panen padi, sehari bisa dilintasi seribu orang," katanya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(amr)