JAKARTA - Pengamat transportasi kota Darmaningtyas menilai aksi Alfini yang mencegat pengendara sepeda motor yang naik ke trotoar di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, dan aksi Daffa yang menggunakan sepedanya untuk mencegat pengguna motor naik ke trotoar di sekitar traffic light Bundaran Kalibanteng, Semarang, sebagai perbuatan yang bisa menyadarkan masyrakat.
"Memang selalu ada gerakan masif baru masyarakat sadar. Ini karena pendidikan publik di masyarakat kita masih lemah, termasuk soal berkendara yang benar di jalan raya," ujarnya saat dihubungi Okezone, Rabu 4 Mei 2016.
Jika dteliti lebih dalam, lanjut Darmaningtyas, ada dua penyebab pengguna motor melewati trotoar, yakni jumlahnya yang sudah tak tertampung di jalan dan mental berkendara yang buruk.
"Penyebab sepeda motor naik trotoar menurut saya ada dua, yakni jumlah yang terlalu banyak dan mental si pengendara yang buruk. Dua itu saja. Kalau ditanya apakah ruas jalannya kurang, ya pasti kurang, ditambah seberapa pun akan tetap enggak muat karena begitu ditambah akan tetap ada penambahan jumlah motor dari industrinya," tambahnya.
Ia yakin akan ada gerakan-gerakan lanjutan yang dilakukan orang lain untuk mencegah sepeda motor naik ke area pejalan kaki.
"Menurut saya akan tetap ada. Karena memang gerakan seperti ini harus ada. Kalau cuma ngomong saja, perkembangannya lambat dan orang enggak akan paham. Kalau ada gerakan nyata baru akan ada dan efektif membuat si pengendara sepeda motor sadar," tutup dia.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)