JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pembayaran tol secara elektronik atau menggunakan E-Toll menjadi prasyarat operator jalan tol untuk menyediakan layanan Gardu Tol Otomatis GTO).
Pasalnya, keberadaan GTO masih sangat minim dengan jumlah kendaraan yang semakin membludak. Apalagi, di masa liburan dan hari raya, kemacetan di pintu gerbang tol selalu terjadi karena proses transaksi yang memperlambat laju kendaraan. Oleh karena itu YLKI meminta keberadaan GTO untuk ditambah jumlahnya.
"Semua ruas tol harus menerapkan ini. Apalagi untuk tol luar kota belum semuanya E-Toll. Sebaiknya E-Toll menjadi prasyarat operator mengoperasikan jalan tol,"ujar Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi kepada Okezone.
Namun, Tulus mengatakan, minimnya GTO dikarenakan masih terjadi monopoli pada pengadaan kartu E-Toll, yang membuat operator jalan lambat menerapkan GTO.
YLKI mencatat, penyedia kartu uang elektronik ini masih dikuasai oleh bank-bank Badan Usaha Milik Negara seperti Bank Rakyat Indonesia (kartu Brizi) , Bank Mandiri (kartu e-money), Bank Negara Indonesia (kartu Tapcash) dan Bank Tabungan Negara (kartu Blink).
"Seharusnya memang semua bank ikut menyediakan E-Toll. Sekarang kan baru Mandiri dan BUMN lainnya. Artinya itu memonopoli. Perlu dikerjasamakan dengan bank-bank lainnya," ujarnya.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(mrt)