Share

Migrasi Ubur-Ubur di Jatim Serang Bibit Bakau

Arie Yoenianto , Koran SI · Jum'at 06 Mei 2016 19:52 WIB
https: img.okezone.com content 2016 05 06 519 1381991 migrasi-ubur-ubur-di-jatim-serang-bibit-bakau-gdzg1Tuj14.jpg Bibit magrove terserang ubur-ubur di pantai utara Probolinggo (Arie Y/Sindo)
A A A

PROBOLINGGO – Ribuan bibit bakau (mangrove) di pantai utara Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, rusak akibat terserang ubur-ubur yang pindah sejak dua pekan lalu. Migrasi ubur-ubur itu juga mengancam puluhan hektare hutan bakau di kawasan pesisir pantai tersebut.

Bibit tanaman bakau berusia 45 hari di area pembibitan mengalami kerusakan dan terancam mati. Satwa pemakan plankton yang mengambang sepanjang pantai menerobos masuk ke tempat pembibitan mangrove center milik Kelompok Tani Nelayan Harapan Bahari di Desa Randutatah, Kecamatan Paiton.

Ubur-ubur yang terjebak di area pembibitan tersebut terperangkap saat air laut mulai surut. Sehingga, menimbuni bibit bakau yang baru bersemi dan siap ditanam. Ribuan bibit bakau dari berbagai jenis pun rusak dan mati.

Pasalnya, ubur-ubur yang mati menutupi bagian atas atau puncak tunas bibit bakau. Ubur-ubur itu juga menimbulkan sejenis jamur parasit yang mengakibatkan rusak dan kematian bibit bakau.

Ketua Kelompok Tani Nelayan Harapan Bahari, Abdul Aziz, mengungkapkan bahwa dari 40 ribu bibit bakau, setidaknya sekira 28 ribu bibit bakau berbagai jenis rusak dan mati akibat serangan ubur-ubur ini.

Bibit bakau tersisa hanya yang sudah besar dan siap ditanam. Namun, bibit yang masih bertahan rentan layu dan mati jika tak dibersihkan dari jamur serta ubur-ubur yang mati.

"Serangan ubur-ubur di area pembibitan mengakibatkan kerusakan dan kematian bibit bakau. Kami tidak kuasa mengendalikan ubur-ubur yang menimbulkan jamur parasir pada tunas pucuk bakau. Kami akan memasang jaring untuk mengurangi serangan ubur-ubur," kata Abdul Aziz, Jumat (6/5/2016).

Sedianya ribuan bibit bakau itu akan ditanam di lahan seluas 30 hektare yang tersebar di sepanjang garis pantai Kecamatan Paiton.

Sementara Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Probolinggo, Dedy Isfandi, menyatakan migrasi ubur-ubur dari lautan Australia ini merupakan fenomena alam yang biasa terjadi. Biota laut tersebut diperkirakan akan bertahan di perairan pantai utara Probolinggo hingga tiga bulan mendatang.

"Migrasi ubur-ubur dari lautan Australia ini merupakan fenomena alam yang biasa. Kerusakan bibit bakau ini bisa diantisipasi dengan pemasangan jaring pada area pembibitan," kata Dedy.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(sal)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini