Share

Suriah Salahkan Turki, Qatar, dan Saudi atas 7 Serangan Bom

Silviana Dharma , Okezone · Selasa 24 Mei 2016 16:33 WIB
https: img.okezone.com content 2016 05 24 18 1396535 suriah-salahkan-turki-qatar-dan-saudi-atas-7-serangan-bom-3btz3le5rB.jpg Tujuh serangan bom di Suriah bagian barat. (Foto: EPA)
A A A

DAMASKUS – Pemerintah Suriah tetap menyalahkan Turki, Qatar, dan Arab Saudi atas tujuh serangan bom yang meledak dalam kurun waktu beda semenit di pelabuhan Tartous dan Jableh yang menyebabkan korban tewas mencapai lebih dari 145 jiwa. Meskipun kelompok teroris Ahrar al Cham, yang bersekutu dekat dengan Jabhat al Nusra, sudah mengklaim sebagai dalang di balik kekacauan tersebut.

Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah pun mengirimkan dua surat yang sama persis ke Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Dewan Keamanan PBB. Isinya tak lain untuk menjelaskan bahwa gelombang ledakan bom yang baru-baru ini terjadi di Suriah adalah peningkatan serangan yang serius dari kelompok ekstremis dan rezim pemerintahan di Ankara, Doha, dan Riyadh.

“Rezim berbahaya dari Turki, Qatar, dan Saudi jelas meremehkan upaya kami untuk menghentikan pertumpahan darah di Suriah. Mereka juga bersama kelompok ekstremis (melakukan serangan itu) bertujuan mengacaukan perundingan damai di Jenewa dan melanggar kesepakatan gencatan senjata, serta mengalihkan perhatian dunia dari pencapaian pasukan Arab Suriah dalam memerangi terorisme,” demikian keterangan resmi yang tertulis dalam surat protes tersebut, seperti disunting SANA, Selasa (24/5/2016).

Pada intinya, Menlu dan ekspatriat Suriah Wallid Muallem menuntut Sekjen dan DK PBB untuk mengutuk serangan bom di Suriah, mengambil tindakan segera, dan menghukum ketiga negara dan rezim tersebut, yang menurutnya, jelas-jelas telah mendukung pergerakan teroris di negaranya.

“Mereka harus dihukum, dihentikan dari upaya mereka mendukung terorisme, menyabotase perdamaian, dan keamanan internasional. (Sudah selayaknya) mereka juga dipaksa untuk mematuhi resolusi DK PBB yang relevan,” ujarnya.

Selain itu, Muallem juga mengecam keengganan perwakilan dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Ukraina yang terus menerus menolak menetapkan Jaish al Islam dan Ahrar al Cham sebagai organisasi teroris.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(Sil)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini