KARANGANYAR - Polantas Polres Karanganyar, Jawa Tengah, menindak pelanggar lalu lintas dalam Operasi Candi Patuh 2016 dengan cara yang unik.
Biasanya, para pengguna jalan yang terkena tilang hanya diberi surat tilang. Namun dalam operasi yang digelar di depan rumah dinas Bupati Karanganyar, para pelanggar juga diberi ceramah atau kultum tentang tertib berlalu-lintas.
Pantauan Okezone, satu per satu pemotor yang melintasi depan rumah dinas bupati di Jalan Lawu diperiksa kelengkapan surat dan lainnya. Mulai dari SIM, STNK, hingga kaca spion.
Ada rasa terkejut saat para pemotor yang tak lengkao surat-suratnya diminta untuk duduk di kursi plastik yang sudah disediakan.
Sambil menahan rasa malu, mereka yang melanggar ini pun diberi ceramah. Ada yang mendengarkan kultum, namun tak sedikit pula yang tak menghiraukan kultum yang diberikan oleh HA Fidzi, Dwi Teguh, dan Ahmad Nasichi yang merupakan penceramah dari Forum Dai Kamtibmas.
Seorang pelanggar lalu lintas, Nendra Bangun Mulya, warga Jongke, Karanganyar, mengaku tidak membawa surat-surat motornya.
"Saya tadi sebenarnya mau ke warnet. Karena jaraknya dekat, saya tidak bawa dompet. Padahal di situ semua surat-surat kendaraan saya," ujar Nendra, Selasa (24/5/2016).
Menurut Nendra, dirinya merasa malu sekali saat ditilang. Selain malu karena tak membawa kelengkapan surat berkendara, ia juga malu karena mendapatkan siraman rohani dari para dai. "Malu juga denger kultum," tuturnya.
Kasi Laka Lantas Polres Karanganyar Ipda Maryadi mengatakan, Operasi Patuh Candi 2016 yang diselingi kultum ini baru pertama kali digelar di wilayah Surakarta. Tujuannya untuk memberi efek jera kepada pelanggar lalu lintas.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(abp)