Lembaga Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menyusun 10 negara yang menjadi pengekspor utama persenjataan dari Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data lembaga tersebut, Arab Saudi menempati negara pertama yang menjadi penerima utama sistem persenjataan dari AS. Laporan tersebut dibuat berdasarkan transfer senjata dari 2011-2015. Sementara itu, pada posisi kedua ditempati oleh Uni Emirat Arab (UEA).
Lembaga yang telah menganalisis transfer senjata internasional sejak 1968 itu menempatkan delapan negara lainnya yaitu Turki, Korea Selatan (Korsel), Australia, Taiwan, India, Singapura, Irak, dan Mesir dalam 10 negara pengekspor utama senjata dari AS. Demikian sebagaimana dilansir CNN, Rabu (25/5/2016).
Menurut pendapat para ahli, Timur Tengah masih akan menjadi tujuan utama ekspor senjata dalam beberapa tahun ini mengingat kelompok radikal ISIS masih terus melancarkan serangannya. Apalagi, Timur Tengah saat ini menyumbang sekira 40 persen dari ekspor senjata AS
"Kejatuhan harga minyak telah menyebabkan rasa tidak aman di sejumlah negara negara-negara ini merasa masa depan yang mereka hadapi tidak lagi aman," ujar Andrew Hunter dari Pusat Kajian Strategis dan Internasional.
Apalagi menurut Hunter, “Negara-negara di kawasan tersebut (Timur Tengah) lebih memprioritaskan sisi pertahanan daripada pengeluaran lainnya”.
Ekspor AS meliputi berbagai senjata mulai dari senjata kecil hingga pesawat jet tempur dan tank, untuk baterai Patriot Missile.
Sementara itu, masuknya beberapa negara Asia seperti Korsel dan India adalah akibat meningkatnya ketegangan dengan Korea Utara (Korut) terkait program nuklir dan rudal Korut, serta aktivitas militer China di Laut China Selatan (LCS).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(FIK)
