Share

OJK: 100 Juta Penduduk Indonesia Belum Punya Rekening

Agregasi Kamis 26 Mei 2016 15:28 WIB
https: img.okezone.com content 2016 05 26 320 1398386 ojk-100-juta-penduduk-indonesia-belum-punya-rekening-BWIBwORz9J.gif Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A A A

PADANG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengemukakan terdapat 100 juta penduduk Indonesia yang belum memiliki rekening karena tidak memiliki akses terhadap sektor jasa keuangan.

"Oleh sebab itu pemerintah terus berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap sektor keuangan dalam rangka mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif," kata Anggota Dewan Komisioner OJK Kusumaningtuti S Soetiono.

Ia menyampaikan hal itu pada acara pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan pemangku kepentingan lainnya. Menurut dia berdasarkan survei tentang literasi keuangan yang dilakukan pada 2013 empat dari 10 orang Indonesia belum memiliki akses ke sektor keuangan.

Namun, di Sumbar tingkat inklusi keuangan telah mencapai 90 persen dan berada di atas nasional yang hanya 59,7 persen serta literasi 30,75 persen juga di atas nasional yang baru 21,8 persen, ucapnya. Ia mengatakan kendati Sumbar berada di atas nasional tetap harus meningkatkan agar dapat mengoptimalkan semua produk dan layanan sektor jasa keuangan.

"Perekonomian daerah secara agregat akan mendukung perekonomian nasional dengan menggerakkan sektor keuangan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," ujarnya.

Ia menyebutkan UMKM berkontribusi 60 persen terhadap pendapat domestik bruto dan menyerap 90 persen tenaga kerja nasional. Oleh sebab itu upaya meningkatkan akses dan layanan keuangan penting karena menekan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan pendapatan.

Sementara Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan untuk mempercepat akses keuangan daerah pihaknya mengukuhkan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) sehingga lebih banyak uang beredar di masyarakat untuk aktivitas produktif.

"TPAKD diketuai oleh Sekda, anggotanya ada dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, akademisi serta pemangku kepentingan lainnya," tambah Irwan.

Menurut dia jika uang beredar di masyarakat untuk aktivitas produktif seperti usaha maka ekonomi akan bergerak.

"Presiden Jokowi berkali-kali menyebutkan banyak uang tersimpan di bank namun kurang terpakai sementara rakyat membutuhkan," katanya.

Irwan mengatakan dengan TPKD uang yang selama ini tidak terpakai dapat dimanfaatkan dalam bentuk program ekonomi produktif salah satunya Minang Mart.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(dni)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini