Share

PLN Batam Ajukan Tarif Listrik Rp1.325 per Kwh

ant , Jurnalis · Kamis 26 Mei 2016 19:32 WIB
https: img.okezone.com content 2016 05 26 320 1398696 pln-batam-ajukan-tarif-listrik-rp1-325-per-kwh-PxENQfqZjy.jpg Ilustrasi : Okezone
A A A

BATAM - PT PLN Bright Batam mengajukan usul kenaikan tarif listrik kelas rumah tangga dari Rp900/kWh menjadi Rp1.325/kWh kepada Gubernur Kepulauan Riau.

"Konsep diajukan kalau bisa sama dengan harga perseroan. Maunya dari Rp900 jadi Rp1.325," kata Dirut PLN Batam Dadan Koerniadipoera di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (26/5/2016).

Ia menyatakan penyesuaian tarif perlu dilakukan untuk menutupi biaya belanja bahan bakar PLN Batam yang masih menggunakan mata uang dolar.

"Karena sekarang ini tarif Juni 2014, dolar waktu itu, berapa sekarang berapa, sedangkan belanja energi primer pakai dolar semua," kata dia menjelaskan.

Dadan menegaskan, pengajuan kenaikan tarif hanya untuk pelanggan rumah tangga. Sedangkan industri tetap, karena nilainya pun sudah di atas harga PLN Persero.

Besaran kenaikan tarif untuk pelanggan listrik pra bayar dan pasca bayar juga dipastikan sama. Sayang, Dadan tidak mengingat besaran kenaikan tarif tiap kelas.

Sedangkan untuk biaya abudemen listrik, tidak diajukan untuk naik.

 [Baca juga: PLN Batam Harap Interkoneksi Listrik Segera Selesai]

Ia menjelaskan, pengajuan tarif listrik Batam sama dengan tarif PLN Persero juga demi mengurangi kesenjangan antara warga pulau utama yang dilayani PLN Batam dengan warga pulau penyangga yang dilayani PLN Persero.

"Jangan ada kesenjangan antara (Pulau) Batam dengan (Pulau) Belakangpadang," katanya beralasan.

Dadan mengakui PLN masih mengalami keuntungan dengan tarif yang kini berlaku, namun dana itu tidak cukup untuk menambah jaringan dan pemeliharaan alat.

Akibatnya, bila terjadi masalah pada pembangkit maka PLN kesulitan bekerja cepat untuk menyelesaikannya.

PLN Batam menginginkan pemberlakuan tarif listrik Batam disamakan dengan tarif listrik PLN Persero. Jika nilai dolar turun, maka tarif juga bisa segera turun.

"Kami maunya seperti persero sekarang, BBM juga. Iklimnya bisa lebih bagus," katanya.

Sementara itu, surat pengajuan penyesuaian tarif itu sudah diajukan sekira tiga bulan yang lalu, kala Gubernur masih dijabat almarhum Muhammad Sani.

Meski sudah diajukan beberapa waktu lalu, namun PLN Batam bersikap menunggu, karena persoalan birokrasi selepas Muhammad Sani meninggal.

"Kami sekarang pasif, karena Gubernur baru, sebelumnya Plt, kami ngerti. Kami belum bisa ngomong apa-apa," katanya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(rai)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini