TIMIKA - Akibat konflik yang terjadi antara kelompok warga jalan Sam Ratulangi dengan warga dari jalan Busiri dan Pattimura sejak Selasa 24 Mei, ratusan warga dari kedua kelompok mengungsi ke sejumlah tempat yang lebih aman. Bahkan sebagian ada yang mengungsi ke Tempat Ibadah seperti di gereja.
Pantauan Okezone, warga yang terdiri dari ibu dan anak-anak dari kedua kubu diungsikan dengan meminta bantuan aparat keamanan. Pasalnya, khawatir adanya serangan pihak lawan serta pembakaran rumah yang dilakukan oleh warga yang bertikai. Terlihat raut wajah anak-anak serta ibu-ibu yang melihat kejadian penyerangan, terlihat trauma.
(Baca juga: Antisipasi Bentrok di Timika Meluas, Polda Papua Tambah Pasukan)
Meski bentrok antara dua kelompok warga telah terjadi dalam beberapa hari terakhir, banyak anak-anak dan remaja yang seharusnya bisa mengikuti ujian pendidikan terpaksa harus diliburkan.
Terkait hal tersebut diatas, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw meminta agar Pemkab Mimika dapat memperhatikan nasib para pengungsi, baik yang berada di tempat ibadah maupun yang berada dirumah keluarga para pengungsi.
“Kita minta pemerintah daerah harus merespon dan memberi perhatian secepatnya, dengan mendata warga yang mengungsi baik di tempat ibadah maupun di rumah keluarga mereka. Ini penting agar trauma yang dialami bisa berkurang,” kata Paulus di Timika, Mimika, Papua, Kamis (26/5/2016).
(Baca juga: Pasca-Bentrokan, Satu Rumah Kembali Dibakar)
Seperti diberitakan sebelumnya, bentrok antar kelompok warga terjadi telah mengakibatkan sembilan rumah dibakar, dan pagi hari tadi, pembakaran rumah kembali terjadi di jalan Busiri Ujung, sehingga total 10 rumah telah dibakar warga dan satu orang meninggal dunia akibat bentrok.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(wal)
