Share

KPAI: Pendidikan Seks Harus Masuk Kurikulum Sekolah

Putera Negara, Okezone · Kamis 26 Mei 2016 17:36 WIB
https: img.okezone.com content 2016 05 26 65 1398549 kpai-pendidikan-seks-harus-masuk-kurikulum-sekolah-I3MZ3UL7Om.jpg Ilustrasi Foto: dok. Okezone.

JAKARTA - Pemerintah harus menjembatani pendidikan seksual untuk anak. Pasalnya, pemahaman orangtua tentang hal tersebut kurang komprehensif.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda berharap, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memasukkan pendidikan seksual ke dalam kurikulum pendidikan pada tahun ini.

"Orangtua tidak memahami pengetahuan tersebut. Oleh karena itu, satu-satunya jalan pemerintah melalui kementerian yang mefasilitasinya melalui kurikulum tadi," ucap Erlinda di diskusi yang digelar Polres Metro Jakarta Barat di Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (26/5/2016).

Erlinda mengaku, sejak 1999 KPAI sudah mengajukan gagasan tersebut. Namun, hingga hari ini belum juga terlaksana karena terhambat paradigma pendidikan seksual itu sendiri.

"Hal ini sudah mendesak. Kami sudah mengatakan itu sejak 1999 tapi lagi-lagi pemikiran itu dianggap mengajarkan tentang seks. Kendalanya adalah, kerangka berpikir, tidak hanya masyarakat tapi pemerintah itu sendiri. Tapi sekarang sudah ada perubahan paradigma," terang Erlinda.

Seharusnya, pendidikan seks usia dini sudah diajarkan agar anak-anak tidak terlalu polos saat mereka memasuki masa pubersitas di usianya. Pendidikan seksual tidak boleh lagi dianggap sebagai hal yang tabu.

"Kalau itu tidak diajarkan, anak nanti bingung. Saat pubertas, mereka nanti akan mendapatkan informasai yang salah. Itu akan sangat membahayakan," sebutnya.

Orangtua sendiri, ujar Erlinda, harus tetap mengajarkan anak-anak untuk menjaga tubuh mereka. "Beri tahu anak bahwa tubuh ini adalah pemberian Tuhan yang sangat berharga, tidak hanya dijaga kebersihannya, tapi dijaga juga dari orang yang pegang-pegang misalnya. Jadi di situ disentuh etikanya, disentuh moralnya, ada Tuhan-nya juga," tutur Erlinda.

Hal senada dilontarkan oleh Wakil Ketua Bidang Program dan Eksternal Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) DKI Jakarta, Margaretha Hanita. Dia mendorong masuknya pendidikan seksual ke dalam kurikulum. Sebab, institusi pendidikan juga berperan penting dalam mengajarkan pendidikan seksual anak.

"Menurut saya kasus ini sudah mendesak, merupakan mandatori negara. Kalau mau mencegah harus masuk dari institusi pendidikan, kalau tidak harus dari sistem," kata Margaretha.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini