KOPENHAGEN – Salah satu perempuan pejuang Kurdi, Joanna Palani, mengungkapkan kekejaman yang dilakukan kelompok militan ISIS kepada para warga. Gadis cantik berusia 23 tahun itu sengaja meninggalkan kehidupannya sebagai seorang mahasiswi politik demi menumpas habis kelompok militan tersebut.
Joanna meninggalkan kehidupannya itu pada November 2014 dengan pergi ke Irak untuk memperjuangkan hak asasi manusia bagi semua orang. Perempuan asal Kopenhagen, Denmark, tersebut menjalani masa baktinya di Rojova, Suriah.
Perempuan yang telah satu tahun di garda terdepan pasukan Kurdi, YPG, itu banyak menemui kekejaman yang dilakukan kelompok militan ISIS. Salah satunya adalah pada 2015 ketika dirinya melihat sebuah desa penampungan budak seks bagi ISIS di Mosul, Irak.
Salah seorang korban yang masih berusia 11 tahun tewas setelah diperkosa berkali-kali hingga hamil dua bayi kembar dalam kandungannya. Remaja tersebut tewas karena hamil dalam usia yang terlalu muda.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya