Keluhan Iklan Sisipan Telkom Bermunculan
JAKARTA - Terungkapnya praktik "Intrusive Ads" atau iklan sisipan yang dilakukan oleh Telkom kembali heboh. Hal ini terungkap dari posting-an pengguna Medium.com, Raymond Reddington.
Dalam kasus ini, Raymond menemukan bawah Telkom diam-diam memasukan javascripts yang memungkinkan website menampilkan iklan di bagian atas halaman. Hal ini dilakukan tanpa diketahui oleh sang pemilik website.
Setelah kasus ini muncul ke permukaan, protes mulai berdatangan dari berbagai pihak. Salah satunya, datang dari Daniel Tumiwa selaku Ketua Indonesia E-commerce Association (Idea).
"Ini memalukan, hal ini akan mengganggu konsumen e-commerce. Tidak boleh ada iklan yang mengganti proses belanja, bisa batal belanja karena lihat iklan," keluh Daniel di Jakarta.
Daniel juga mengingatkan bahwa seharusnya situs e-commerce tidak boleh ada tayangan iklan. "Situs e-commerce kan tidak ada yang tayangan iklan. "Coba kalau rumah kita dipasangan spanduk iklan di halaman depan terlihat ke ruang tamu bagaimana," tuturnya.
Selain Daniel, keluhan juga dilontarkan oleh Pratama Persadha, Pendiri Communication and Information System Security Research (CISSReC) yang menyatakan bahwa iklan sisipan tersebut dapat mengganggu kenyamanan pengguna.
"Iklan sisipan itu kan cukup mengganggu user. Mereka sudah bayar untuk layanan paket data, tapi kok iklan masih bertubi-tubi datangnya," ungkapnya terpisah.
Sementara itu, Telkom belum memberikan keterangan secara resmi. Berbagai pesan singkat maupun telefon yang dikirimkan kepada Vice President Communication PT Telkom, Arif Prabowo, hingga saat ini belum mendapat respon.
