Share

Berkat BI Rate, Pasar Obligasi Kebanjiran Permintaan

Agregasi Jum'at 27 Mei 2016 15:20 WIB
https: img.okezone.com content 2016 05 27 278 1399363 berkat-bi-rate-pasar-obligasi-kebanjiran-permintaan-UvukC01cf7.jpg Ilustrasi obligasi. (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA – Rezim suku bunga rendah saat ini menjadi berkah bagi pasar obligasi karena bakal menjadi instrumen investasi yang bakal diburu investor, termasuk dana pensiun karena memberikan keuntungan yang menjanjikan.

Analis pasar modal dari Danareksa Capital, Guntur Tri Hariyanto menilai, minat pemodal untuk menyerap surat utang atau obligasi pemerintah dan korporasi pada 2016 ini masih cukup tinggi, menyusul berkembangnya potensi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).”Pasar obligasi domestik pada tahun ini akan semarak menyusul adanya potensi penurunan suku bunga," ujarnya di Jakarta.

Dirinya memproyeksikan, emisi obligasi pada tahun 2016 ini akan melebihi pencapaian pada tahun 2015 lalu yang sebesar Rp62,47 triliun. Berdasarkan data bursa Efek Indonesia, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat di sepanjang 2016 ini sebanyak Rp27,24 triliun. Sementara obligasi jatuh tempo pada tahun 2016 ini sekitar Rp50 triliun."Obligasi yang jatuh tempo itu berpotensi di-refinancing oleh penerbit," ucapnya.

Guntur Tri Hariyanto juga mengatakan bahwa adanya aturan mengenai kewajiban lembaga industri keuangan nonbank (IKNB) antara 20-50 persen untuk menempatkan investasi dalam bentuk surat berharga negara (SBN) akan berimbas positif ke obligasi korporasi, karena hal itu berpotensi membuat "crowding out effect".

Kendati demikian, lanjut dia, pemodal juga diharapkan tetap berhati-hati mengingat perkembangan ekonomi global yang cukup mempengaruhi minat investasi. Perkembangan ekonomi global belakangan ini kembali pada kondisi yang tidak menentu.

”Diharapkan, dengan kebijakan bank sentral global terutama di negara maju yang memberlakukan suku bunga rendah bahkan negatif, membuka peluang bagi arus dana investasi masuk ke Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Jasa Marga (persero) Tbk Mohammad Sofyan mengatakan pihaknya sedang mengkaji penerbitan obligasi untuk me-"refinancing" pinjaman yang jatuh tempo pada tahun ini yang sekitar Rp1,4 triliun hingga Rp1,5 triliun.

"Nantinya bisa melalui obligasi atau pendanaan jangka pendek. Kita lihat kondisi pasarnya, kami juga masih memiliki sisa penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi," katanya.

Direktur Investasi PT Sucorinvest Asset Management, Jemmy Paul Wawointana pernah bilang, pasar surat utang atau obligasi di dalam negeri pada tahun 2016 akan lebih atraktif dibandingkan tahun sebelumnya.

”Tahun lalu, semua instrumen investasi dan termasuk obligasi di pasar modal mengalami penurunan, termasuk obligasi. Tahun ini obligasi akan atraktif, salah satu faktornya yakni proyeksi penurunan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)," ungkapnya.

Menurut Jemmy Paul, penurunan SBI sangat dimungkinkan menyusul adanya persepsi masyarakat terhadap stabilitas pergerakan harga-harga yang tercermin pada tingkat inflasi yang sesuai target pemerintah serta stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini