Share

Guru Ajari Siswa Membaca Tanpa Metode Terarah

Erika Lia, Koran SI · Jum'at 27 Mei 2016 17:04 WIB
https: img.okezone.com content 2016 05 27 65 1399329 guru-ajari-siswa-membaca-tanpa-metode-terarah-cMAR9QpAmd.jpg Pelatihan guru bacaan berjenjang oleh USAID Prioritas di Cirebon. (Foto: Erika Lia/Okezone)

CIREBON - Sedikitnya 13 ribu siswa yang tersebar di 934 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Cirebon belum bisa membaca dengan baik (buta huruf/buta aksara). Buta huruf tersebut merata dialami siswa SD mulai kelas satu hingga kelas enam.

Koordinator USAID (Badan Pembangunan Internasional Amerika) Prioritas Kabupaten Cirebon, Hidayatul Firdaus mengungkapkan, sebagaimana data yang dirilis Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, salah satu penyebab tingginya angka buta huruf tersebut tak lepas dari keterbatasan pengetahuan guru.

"Kebanyakan guru tak memahami cara melatih siswa yang belum bisa membaca. Mereka kerap kebingungan karena tak memiliki metode yang terarah," paparnya di sela Pelatihan Sekolah Putaran Tiga Kabupaten Cirebon bertajuk 'Praktik yang Baik Dalam Pembelajaran di Kelas Awal SD/MI' yang digelar selama tiga hari di salah satu hotel di Kota Cirebon, belum lama ini.

Selain keterbatasan metode yang dihadapi guru, kondisi ini juga disebabkan keterbatasan saran prasarana yang dihadapi sekolah. Menurutnya, selama ini tak ada buku bacaan khusus untuk siswa di kelas-kelas awal. Rata-rata, buku bacaan di perpustakaan saja, disediakan buku bagi yang sudah bisa membaca dengan karakter huruf-huruf kecil dan rapat.

Di Kabupaten Cirebon sendiri, kecamatan dengan penduduk yang belum bisa membaca terbanyak berada di Susukan. Menurut Disdik setempat, 10-15 persen penduduk di Kecamatan Susukan buta huruf.

Untuk menangani hal ini, pihaknya bersama Disdik Kabupaten Cirebon memprogramkan pemberian fasilitas berupa Buku Bacaan Berjenjang (B3). Tahun ini, disalurkan 608 paket buku kepada siswa di 196 SD/MI di Kabupaten Cirebon.

"Buku yang diberikan terdiri dari 75 judul untuk enam tingkatan. Nah, para peserta yang ikut dalam kegiatan ini dilatih keterampilannya untuk menggunakan buku tersebut sehingga dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa," jelasnya.

Pelatihan sendiri diikuti 64 guru kelas awal (kelas satu, dua dan tiga) dan kepala sekolah dari 16 SD/MI yang menjadi sekolah mitra USAID Prioritas. Sementara itu, Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, Asdullah Anwar dalam kesempatan tersebut mengharapkan pelatihan guru-guru kelas awal dan dukungan B3 dapat membantu menangani tingginya buta aksara.

"Kualitas pendidikan bergantung pada kualitas proses pembelajaran yang kuncinya dimainkan guru," katanya.

Pelatihan tersebut dinilainya memberi wawasan dan keterampilan cukup bagi guru-guru kelas awal dengan menekankan pada lima keterampilan membaca. Kelima keterampilan itu yaitu memprediksi, kosa kata, tanda baca, pemahaman, dan merangkum sebuah cerita yang dibaca siswa.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini