TANGERANG - Pemerintah saat ini menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen pada tahun 2016. Namun, pada kuartal 1-2016 lalu, pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 4,92 persen.
Ekonom Mandiri Sekuritas, Leo Putra Rinaldy, mengatakan pemerintah perlu berhati-hati dalam menetapkan target pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, apabila target pertumbuhan ekonomi tidak tercapai, hal ini akan berdampak pada menurunnya kepercayaan investor terhadap Indonesia.
"Memang kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi dan PDB pada kuartal pertama tahun ini tidak terlalu buruk ya. Tapi saran saya kita harus tetap menjaga ekspektasi. Karena ekspektasi ini menjadi salah satu penilaian dari investor," kata Leo di Hotel Aryaduta, Tangerang, Sabtu (28/5/2016).
Pada kesempatan yang sama, Ekonom Bank Permata, Joshua Pardede, berharap agar pemerintah dapat menjaga kredibilitas dengan cara menjaga target pertumbuhan ekonomi agar sesuai dengan pencapaian per kuartalnya. Hal ini pun juga turun memengaruhi investor dalam menentukan target investasi.
"Memang jangan terlalu tinggi (target pertumbuhan ekonomi). Nanti kalau tidak tercapai akan berdampak pada kepercayaan investor," jelasnya.
Seperti diketahui, pemerintah saat ini masih belum mengubah target pertumbuhan ekonomi. Target pertumbuhan ekonomi masih dipatok sebesar 5,3 persen sesuai dengan APBN 2016. Padahal, BI telah memangkas asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,2 persen hingga 5,6 persen menjadi 5 persen hingga 5,4 persen.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(mrt)
