JAKARTA – Sebanyak 1.000 pemuda di Kota Banda Aceh berikrar melawan peredaran atau penyalahgunaan narkoba. Ikrar itu dibacakan hari ini dalam Apel Pemuda Stop Narkoba di Taman Sari Bustanussalatin, Banda Aceh.
Mereka juga menandatangani prasasti stop narkoba bersama unsur Forkopimda Banda Aceh, Ketua Forum Persatuan Ketua Pemuda (FPKP), dan Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN) Aceh.
Apel dipimpin langsung Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal. Ia sekaligus mengukuhkan kepengurusan FKPP Banda Aceh periode 2015–2020 di bawah kepemimpinan Mahyiddin Ali.
Guna memudahkan komunikasi dan koordinasi antarpemuda gampong (desa) maupun dengan pihak terkait lain, pemerintah turut menyerahkan perangkat handy talky kepada sembilan koordinator pemuda stop narkoba tingkat kecamatan.
Illiza mengatakan, pemuda harus menjadi pelopor dalam setiap upaya pencegahan penyalahgunaan, pemberantasan, dan peredaran narkoba di tengah-tengah masyarakat.
“Pemuda yang akan menentukan Banda Aceh menjadi kota beradab, dan pemuda pula yang dapat menentukan tegaknya syariat Islam secara kaffah,” kata Illiza dalam siaran pers yang diterima Okezone, Sabtu (28/5/2016).
Ia juga mengingatkan mengenai rehabilitasi bagi para pecandu narkoba yang hanya dapat diberikan atas permintaan pihak keluarga atau kesadaran dari penggunanya. “Artinya harus dengan sukarela, bukan ditangkap oleh petugas. Jika tertangkap tangan tentu akan langsung diproses hukum,” jelasnya.
“Untuk itu, mari kita ajak mereka para pencandu narkoba untuk bertobat dan kembali ke jalan Allah. Sejatinya kita tidak membenci para pelaku, tapi benci apa yang mereka lakukan. Islam bukan agama yang mengedepankan hukuman tapi pencegahan,” tambah Illiza.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(sal)
