Share

Ekspor Bali ke Jepang Merosot 12%

ant , Jurnalis · Minggu 29 Mei 2016 12:19 WIB
https: img.okezone.com content 2016 05 29 320 1400563 ekspor-bali-ke-jepang-merosot-12-6yl1ebD4hf.jpg Ilustrasi : Shutterstock
A A A

DENPASAR - Perolehan devisa aneka barang kerajinan Bali yang diperdagangkan ke Jepang merosot hingga 12 persen, karena krisis ekonomi yang terjadi di Negeri Sakura itu, namun konsumen tetap membeli barang bernilai seni buatan masyarakat Pulau Dewata.

"Barang kerajinan yang dipadukan dengan seni Bali masih memasuki pasar Jepang, walaupun masyarakat negeri itu mengalami krisis ekonomi," kata seorang pengusaha sekaligus eksportir barang kerajinan Bali, Made Sudana, di Gianyar, Minggu (23/5/2016).

Perajin tetap mampu memproduksi aneka barang kerajinan dalam bentuk yang praktis dan mudah dibawa serta memiliki banyak manfaat guna memenuhi permintaan pangsa pasar luar negeri, khususnya konsumen Negara Matahari Terbit itu.

Ia mengatakan tas kain berwarna-warni yang dibuat dengan memanfaatkan limbah dari pengusaha garmen ternyata menghasilkan mata dagangan cukup menarik dan laku keras di pasaran Jepang, karena dinilai sangat praktis.

 [Baca juga: Ekspor Buah Kelapa Sumsel ke Tiongkok Meningkat]

Usaha kerajinan yang merancang dan memproduksi mata dagangan jenis baru tersebut, ternyata mendapat pasaran yang baik dari kalangan anak-anak muda di Jepang sebagai barang cendera mata yang bermanfaat.

Mata dagangan yang dibuat sesuai pesanan yang diterima ikut memperbesar perdagangan hasil usaha industri kecil dan kerajinan Bali sehingga mampu bertahan dengan aneka kerajinan yang dikapalkan ke Jepang hingga sekarang.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat realisasi ekspor nonmigas, termasuk di dalamnya aneka barang kerajinan, rata-rata bernilai USD3,5 juta per bulan atau mencapai USD10,6 juta selama tiga bulan periode Januari-Maret 2016, menempati urutan kedua setelah Amerika Serikat.

Perolehan devisa nonmigas tersebut berkurang hingga 12,97 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2015 mencapai USD12,2 juta, sementara barang kerajinan berbahan baku dari kulit banyak memasuki pasar Jepang, menyusul pakaian jadi, perabotan rumah tangga, aneka kerajinan berbahan baku kayu dan jenis usaha lainnya.

Selama triwulan I-2016, Bali menghasilkan devisa dari perdagangan aneka kerajinan dan nonmigas lainnya sebesar USD123,9 juta dengan Amerika Serikat tercatat sebagai pembeli terbesar bernilai USD30,5 juta, naik jika dibandingkan dengan periode yang sama 2015 yang hanya USD26,6 juta.

Konsumen Jepang ada pada urutan kedua dengan mengimpor seharga USD10,6 juta dan urutan ketiga adalah konsumen Australia dengan membeli seharga USD9,32 juta, sehingga pasar kerajinan Bali di Jepang cukup stabil.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(rai)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini