Share

Kenaikan Suku Bunga Amerika Berpotensi 'Ganggu' Indonesia

Dedy Afrianto , Okezone · Senin 30 Mei 2016 13:43 WIB
https: img.okezone.com content 2016 05 30 20 1401223 kenaikan-suku-bunga-amerika-berpotensi-ganggu-indonesia-dB3dPnNC5v.jpg Ilustrasi : Reuters
A A A

JAKARTA - Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve Janet Yellen berencana akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Kebijakan ini pun dikhawatirkan oleh sejumlah negara, termasuk Indonesia yang juga khawatir terhadap ketidakstabilan arus modal asing yang saat ini berada di Indonesia.

Tak hanya itu, Menurut Gubernur Bank Indonesia Agus Martowadojo, apabila suku bunga the Fed nantinya tetap naik, maka hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada ketidakstabilan sistem keuangan di Indonesia. Hal inipun menjadi konsen utama bagi BI saat ini sebelum pengumuman kenaikan suku bunga the Fed.

"Indonesia kan transaksi berjalannya defisit, dan untuk transaksi berjalan defisit itu dibiayai oleh dana dari luar negeri. Nah, dana-dana di luar negeri itu kalau seandainya ada perubahan kondisi dunia, termasuk Fed Fund Rate ada perubahan, itu bisa berpengaruh dan bisa berdampak pada sistem keuangan di Indonesia. Jadi kita akan terus mengamati itu," kata Agus saat ditemui usia diskusi mengenai stabilitas sistem keuangan di kantor pusat BI, Jakarta, Senin (30/5/2016).

[Baca juga: Kenaikan Suku Bunga Fed Tunggu Kesiapan Global]

Agus melanjutkan, saat ini the Fed masih menunjukkan keraguan untuk menaikkan tingkat suku bunga. Hal ini pun menjadi salah satu penyebab dari ketidakstabilan ekonomi Indonesia saat ini, termasuk berbagai negara di dunia.

"Kita di Indonesia, seperti juga di negara-negara yang lain, itu Fed Fund Rate menjadi pertimbangan yang berdampak pada pertimbangan kebijakan sistem keuangan dunia dan juga berdampak pada negara-negara berkembang seperti Indonesia," jelas Agus.

"Fed Fund Rate terakhir ini menjadi lebih ada ketidakpastian ketika sebelumnya ada pernyataan yang kayaknya akan tidak dilakukan peningkatan Fed Fund Rate, tetapi belakangan terjadi statement yang kuat ini akan dinaikkan. Dan ini menyebabkan terjadi dampak kepada ekonomi negara-negara berkembang termasuk Indonesia," tutup Agus.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(rai)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini