Share

Menguak Misteri Letak Keraton Yogyakarta

Agregasi Kedaulatan Rakyat , Jurnalis · Senin 30 Mei 2016 17:35 WIB
https: img.okezone.com content 2016 05 30 510 1401522 menguak-misteri-letak-keraton-yogyakarta-LXXxzSpymK.jpg Keraton Yogyakarta
A A A

YOGYAKARTA - Keraton Yogyakarta, kerajaan di nusantara yang hingga kini masih kokoh berdiri. Tak hanya bangun fisiknya saja yang tetap bertahan, namun struktur kepemerintahan di kerajaan ini juga masih ada dan berlaku hingga sekarang. Raja-raja besar mulai dari Sultan Hemengkubuwono (HB) I hingga saat ini yang ke X, secara turun temurun bertahta memimpin Mataram.

Keraton Yogyakarta didirikan bukan asal dibangun begitu saja. Dalam proses pendiriannya, melalui berbagai tahapan spiritual layaknya yang sering dilakukan masyarakat Jawa. Setelah ditelusuri, ternyata ada beberapa fakta menarik tentang letak Keraton Yogyakarta. Inilah beberapa penjelasan yang mengungkap misteri tersebut.

Diapit Dua Kekuatan Alam

Keraton Yogyakarta didirikan saat ajaran Hindu masih banyak dianut masyarakat tanah Mataram. Letak Keraton Yogyakarta berada di tengah dua kekuatan alam, yakni Gunung Merapi di selatan dan Laut Pantai Selatan (Pantai Parangkusumo) di sisi selatan.

Dalam kepercayaan Hindu dikenal adanya konsep Palemahan (hubungan harmonis antara umat manusia dengan alam lingkungan), Pawongan (hubungan harmonis antara sesama umat manusia) dan Parahyangan (hubungan harmonis antara manusia dengan Pencipta).

Pantai Selatan disimbolkan sebagai Palemahan, Keraton Yogyakarta di tengah-tengah sebagai Pawongan, sedangkan Gunung Merapi sebagai Parahiyangan.

Dari konsep itu, kemudian dipilihlah letak Keraton Yogyakarta seperti tempat dimana saat ini berdiri. Posisi Pantai Selatan, Keraton Yogyakarta dan Gunung Merapi merupakan satu garis lurus yang ditarik dari Selatan ke Utara. Konon, di sepanjang garis imaginer pantang mendirikan bangunan melebihi tinggi puncak atap Keraton.

Diapit Dua Sungai Besar

Selain diapit Pantai Selatan dan Gunung Merapi di Selatan dan Utara, letak Keraton Yogyakarta juga diapit dua sungai besar, yakni Sungai Code di Timur dan Winongo di Barat. Letak diantara dua sungai besar ini diyakini mampu mendatangkan kelancaran bagi masyarakat Mataram saat itu.

Seperti kehidupan kerajaan lain di nusantara, jaman dahulu keberadaan sungai merupakan denyut perekonomian masyarakat yang utama. Selain itu keberadaan sungai juga dianggap menunjang kesejahteraan masyarakat sebagai sumber pengairan.

Terletak di Gundukan Tanah

Permukaan tanah yang kini dijadikan tempat berdiri bangunan Keraton Yogyakarta merupakan gundukan yang lebih tinggi dibanding permukaan tanah di sekitarnya. Orang Jawa menyebut posisi ini sebagai Bathol Bulus atau cangkang kura-kura.

Letak seperti ini akan membuat Keraton Yogyakarta terhindar dari banjir meski hujan deras mengguyur. Letaknya yang tinggi membuat posisi Keraton Yogyakarta mudah terlihat oleh masyarakat kala itu.

Bahkan salah satu bangsal di keraton ada yang bernama Siti Hinggil atau tanah tinggi. Bangsal ini sering dipergunakan sebagai tempat bercengkerama Sultan sambil menikmati indahnya panorama Gunung Merapi dari kejauhan.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(fds)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini