Share

Hary Tanoe: Bangsa Kuat Adalah Bangsa yang Swasembada Pangan

MNC Media , Jurnalis · Selasa 31 Mei 2016 01:10 WIB
https: img.okezone.com content 2016 05 31 337 1401855 hary-tanoe-bangsa-kuat-adalah-bangsa-yang-swasembada-pangan-XB0QevLG0j.jpg Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (Foto: MNC Media)
A A A

KARAWANG – Berbagai persoalan pertanian mulai dari persoalan produktivitas, lahan, zonasi hingga modal bagi petani harus segera dibenahi agar Indonesia berdaulat pangan.

Seperti diketahui, Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan pangan dari negeri sendiri. Berbagai kebutuhan pangan masih tergantung impor dari negara-negara lain. Mulai dari beras, kedelai, jagung, daging dan berbagai pangan lainnya seperti gula dan garam pun impor.

“Bangsa yang kuat adalah bangsa yang swasembada pangan,” tutur Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo saat ditemui di panen raya bersama petani di Desa Lemah Subur, Karawang, Jawa Barat, Senin (30/5/2016).

Dia menuturkan, ada beberapa hal yang harus segera dituntaskan untuk mencapai swasembada pangan. Di antaranya Indonesia harus segera melakukan zonasi pertanian. Daerah per daerah akan dibangun dengan komoditas pertanian yang menjadi kekuatan daerah tersebut.

(Baca: Hary Tanoe Panen Raya Bersama Petani Karawang)

Kedua, produktivitas pertanian juga harus digenjot. Sebagai pembanding, produktivitas padi di Thailand bisa memproduksi 12 ton per hektare. Sementara Indonesia masih berkisar di 5-6 ton per hektare.

Ketiga, kepemilikan lahan pertanian. Diketahui banyak petani Indonesia hanya sebagai penggarap lahan. Artinya, jika para pemilik lahan menjual lahannya, maka tidak hanya petani penggarap menjadi kehilangan pekerjaan. Tapi berkurang pula lahan pertanian.

Selain itu, para petani juga harus memiliki akses yang mudah untuk mendapatkan pinjaman modal dengan bunga yang murah. “Akses ke dana juga sangat penting, banyak masyarakat tani kita tergantung kepada tengkulak,” katanya.

Tengkulak yang meminjamkan uang ke petani mengakibatkan petani mendapat keuntungan yang sedikit. Ujung-ujungnya petani tak bisa banyak berkembang.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(Ari)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini