Share

Persela Lamongan Tengah dalam Krisis Percaya Diri

Kukuh Setiawan, Koran SI · Selasa 31 Mei 2016 04:58 WIB
https: img.okezone.com content 2016 05 31 49 1401929 persela-lamongan-tengah-dalam-krisis-percaya-diri-c0T5b7w4NW.jpg Persela Lamongan tengah dalam krisis percaya diri. (foto:Antara/Iggoy el Fitra)
A A A

LAMONGAN--Kepercayaan diri tim Persela Lamongan berada di titik nadir. Selalu menelan kekalahan dalam lima pertandingan Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, pada akhirnya menjadi beban tersendiri bagi bagi pemain karena itu adalah catatan terburuk Persela sejak berjibaku di liga level teratas.

Kondisi semakin memburuk ketika dihantam Semen Padang dengan skor 4-0 seusai melepas pelatih asal Swedia Stefan Hansson. Didik Ludiyanto, Asisten Pelatih Persela, mengakui tim tengah krisis kepercayaan diri karena tidak pernah mendapatkan angka.

"Jelas rentetan kekalahan membawa dampak negatif pada kepercayaan diri pemain. Kepercayaan diri hanya bisa meningkat ketika kami sudah bisa memenangkan pertandingan. Itu akan sedikit memulihkan mental pemain," ujar Didik Ludiyanto yang meneruskan tugas Stefan Hansson.

Diakuinya situasi seperti sekarang menjadi pekerjaan terberat baginya selama dipercaya menangani tim utama Laskar Joko Tingkir. Walau begitu, dia masih menyimpan optimisme Persela bisa kembali ke trek yang benar walah sulit untuk berharap prestasi.

"Sekarang ini ambisi Persela tidak muluk-muluk. Kami sudah senang jika tim bisa mulai mendapatkan poin atau memetik kemenangan. Semua berjalan tidak seusai keinginan dan kami semua harus berupaya memperbaikinya," terang Didik yang juga pernah meneruskan tugas pelatih asing Gomes de Oliviera.

Saat ini Persela Lamongan mengerak di dasar klasemen ISC 2016 tanpa secuil poin pun dari lima laga. Penderitaan serasa makin kompleks ketika melihat catatan gol, yakni hanya memasukkan dua kali dan sudah kebobolan 10 kali atau dengan rataan kecolongan dua gol di tiap laga.

Padahal dari sisi materi pemain tidak terlalu buruk dan masih ada beberapa pemain dari musim-musim sebelumnya. "Kami punya materi pemain sesuai standar Persela seperti musim-musim sebelumnya. Jadi memang faktor mental menjadi penyebabnya karena di awal kompetisi tidak bagus," tandas Didik.

Kendati dalam kondisi kritis, manajemen masih belum melakukan perubahan strategis terutama posisi pelatih. Didik masih dipercaya sebagai pengendali tim kendati situasi ini sejatinya masih terlalu berat bagi dia yang masih minim pengalaman sebagai pelatih kepala.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(rzs)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini