GORONTALO – Pascarusuh yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Gorontalo, Selasa 31 Mei 2016, ratusan polisi bersenjata lengkap melakukan penjagaan di lapas tersebut.
Ratusan polisi tersebut didatangkan dari Polda Gorontalo dan Polres setempat. Kapolres Gorontalo Kota, AKBP Ronny Yulianto mengaku, penjagaan ini untuk mengantisipasi keributan kembali terjadi.
Polisi berjaga usai penikaman yang dilakukan oleh salah seorang napi penghuni Lapas Gorontalo kepada Bripda Mohammad Kurniawan Noho, yang menyebabkan korban mengalami luka tusuk dan sayatan di bagian paha dan betis.
Hal tersebut membuat kondisi di Lapas Gorontalo sempat mencekam dan terjadi beberapa kali keributan. Sempat terjadi aksi lempar batu dan panah oleh napi dalam lapas kepada polisi yang tengah bersiaga di luar lapas.
Akibat kejadian itu, salah seorang polisi terkena pecahan lemparan botol yang mengakibatkan luka robek di bagian kaki.
Sebelumnya, kerusuhan berawal saat dua anggota Polres Gorontalo mengantar seorang tahanan ke dalam lapas. Namun, tanpa alasan yang jelas, seorang napi menyerang dan menganiaya kedua polisi tersebut.
Salah seorang polisi pun menderita luka tusukan dan sabetan di bagian kaki. Korban pun dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Setelah mendapat laporan, beberapa anggota Polres Gorontalo Kota datang ke lapas untuk menangkap napi pelaku penganiayaan tersebut. Namun, upaya penangkapan ini tidak berjalan mulus karena pelaku dan sejumlah napi lainnya melakukan perlawanan dengan cara melempari petugas dengan batu.
Situasi kemudian berubah menjadi rusuh karena para napi membuat keonaran dan mengambil alih lapas.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fds)
