JAKARTA - Lebaran kali ini menjadi pembuktian apakah belanja offline (ritel) masih diminati masyarakat atau tidak. Pasalnya, tren belanja online terus meningkat seiring munculnya toko-toko online yang bisa menjadi alternatif masyarakat. mencari kebutuhan Lebarannya.
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA) Daniel Tumiwa mengatakan, melihat pergerakan new unik buyer e-commerce minimum kenaikannya 100 persen.
"Perkembangan di bulan puasa ini minimu pembelian online naik 100 persen,” ujarnya kepada Okezone di Jakarta.
Menurutnya, berkembangnya layanan jual beli online dikarenakan perkembangan mobile apps, pembangunan layanan internet sudah dipasang hingga ke pelosok-pelosok daerah. Sekalipun, consumer tidak membeli atau hanya sekedar melihat, berarti ada peningkatan jumlah layanan belanja online.
"Yang dikejar sekarang adalah pembeli baru. Pembeli baru di bulan normal naik 100 persen, start e-commerce di bulan puasa mulai dikeluarkan dan digembar-gemborkan semua. Kalaupun hanya iseng-iseng saja mestinya ada kenaikan 10-20 persen pasti dapat. Apalagi mereka yang beriklan dan kasih insentif (diskon) pasti meningkat jumlah pembelinya," paparnya.
Daniel menambahkan, hal menarik di tahun ini adalah apakah peningkatan jumlah buyer di toko-toko online membuat ritel berpengaruh.
"Saya tanya ke offline minggu pertama kedua sangat sepi. Mereka bahkan bilang jangan-jangan sudah belanja ke online semua ya. Feeling saya sih ini pertama kali ritel gocang. Ibu-ibu sekarang juga lebih pinter klik-klik beli. Simpen dulu, satu minggu mau Lebaran dikeluarkan. Kita lihat weekeend ini bagaimana pergerakannya," tandasnya.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(rzy)