JAKARTA - Strategi bisnis dalam sebuah perusahaan memang beragam. Beberapa di antaranya yaitu adanya penyatuan perusahaan dalam holding maupun pemisahan pekerjaan dalam sistem outsourcing.
Beberapa bisnis yang telah sukses memakai model bisnis konglomerat atau pembentukan grup bisnis di antaranya, Standard Oil, AT&T, Alcao, IBM dan General Electric. Dengan strategi tersebut, beraga, bisnis dapat disatukan dalam holding company sehingga menjadi lebih efisien.
Namun, Cisco system dan juga Dell, justru menjungkirbalikkan rumus ampuh integrasi vertikal ini. Melansir buku berjudul New Business Model In Digital Age karya Sawidji Widoatmodjo, keduanya melakukan revolusi dalam melahirkan model bisnis sebagai sumber keunggulan bersaing baru.
Kedua produsen perangkat keras teknologi informasi tersebut mempopulerkan pemisahan pekerjaan antara perusahaan pemberi dan penerima pemborongan pekerjaan, yang populer dengan sebutan outsourcing. Model bisnis ini merupakan lawan dari integrasi vertikal, yang selama ini menjadi sumber keunggulan bersaing rival utama Cisco dan Dell, IBM.
Cisco banyak memberikan pekerjaan kepada perusahaan lain, mulai dari pemabrikan hingga pengembangan produk. Dengan model outsourcing tersebut, kini dapat disaksikan Cisco dan Dell mampu menyeruak, bahkan bisa unggul ke pasar perangkat teknologi dunia.
Bahkan kemampuannya bersaing melawan perusahaan yang lebih dulu berdiri yaitu IBM, merupakan prestasi tersendiri yang pantas dicatat sejarah.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(rai)
