Share

Eks Relawan Beberkan Cara Kerja Teman Ahok

Dara Purnama , Okezone · Sabtu 25 Juni 2016 13:22 WIB
https: img.okezone.com content 2016 06 25 338 1425095 eks-relawan-beberkan-cara-kerja-teman-ahok-zPsSYs8uX4.jpg Ilustrasi (Okezone)
A A A

JAKARTA – Eks Teman Ahok, Paulus Romundo, menjabarkan cara kerja relawan Teman Ahok dalam mengumpulkan KTP dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mencalonkan diri pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.

Menurutnya, saat ini Teman Ahok sudah terbelah menjadi tiga pihak. Pertama mereka yang mendukung Ahok maju melalui partai politik. Pihak kedua yang mendukung tetap maju melalui jalur perseorangan. Ketiga mereka yang menyerahkan segala keputusan di tangan mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

"Tapi sebelum menjadi eks, saya Teman Ahok yang terjadi sekarang teman-teman itu terbelah tiga. Pertama yang mendukung parpol, kedua dukung yang secara independen, ketiga terserah Pak Ahok saja. Itu yang terjadi," kata Paulus dalam diskusi Polemik Sindotrijaya Network di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/6/2016).

(Baca Juga : Gerakan Teman Ahok Tak Mungkin Berjalan Tanpa Biaya)

Sistem kerja di Teman Ahok itu terbagi dua. Ia menjelaskan, pertama melalui sistem perekrutan. Mereka yang direkrut difasilitasi seragam, handphone, printer, hingga uang operasional dan honorarium.

"Kami dipekerjakan. Menurut saya pribadi katanya kan relawan, tapi saya karyawan karena saya dikontrak. Terbatas kontraknya sampai sekarang saya dipecat, mungkin ada surat pemecatannya," katanya.

Model kerja kedua adalah model simpatisan. Pada model ini merekalah yang sebenar-benarnya relawan dalam Teman Ahok.

"Jadi ini yang kayak kawan-kawan kita yang ada di Batman, di muda-mudi itu memang saya yakin 100 persen dengan kesadarannya mengumpulkan KTP, isi formulir, tanda tangan," tuturnya.

Sementara yang terjadi pada sistem perekrutan mereka dibagi menjadi struktur kerja. Posisi penanggung jawab (PJ) menjadi sistem yang berada di bawah.

"Pj itu penanggung jawab posko di tingkat kelurahan. Kami di atasnya ada Korpos. Saya di Kelurahan Kamal, kami terdiri dari 153 PJ Posko. Itu semua mendapatkan honorarium dan operasional. Itu yang terjadi," ujarnya.

Pekan depan, lanjut Paulus, pihaknya bersama dengan 17 orang lainnya akan membeberkan kepada publik lebih detail bagaimana sistem kerja di Teman Ahok ini.

"Akhirnya kami setelah berunding bersama kawan-kawan dengan 17 sampai saat ini belum berubah mungkin bertambah dua orang. Kami akan membeberkan sesuatu yang kami ketahui dengan jujur itu rencananya minggu depan," tuturnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(erh)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini