Share

Perampok Spesialis Angkutan Kota Babak Belur Dihajar Massa

Erie Prasetyo , Okezone · Sabtu 25 Juni 2016 10:16 WIB
https: img.okezone.com content 2016 06 25 340 1425015 perampok-spesialis-angkutan-kota-babak-belur-dihajar-massa-Du70fMPiqr.jpg Ilustrasi
A A A

MEDAN – Seorang perampok yang biasa beraksi di dalam angkutan kota (angkot), M Arman Silalahi (21), babak belur dihajar massa di bawah Flyover Amplas, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara.

Kejadian itu saat Wawan (25), warga Belawan, yang baru pulang dari tempat neneknya di Matapao, Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), tiba di Terminal Amplas.

Saat ia menumpang angkot Morina 81 jurusan Belawan, ia langsung diikuti pelaku. Pasalnya, saat itu di dalam angkot ia hanya sendiri.

Tersangka Arman dan seorang rekannya lalu naik ke dalam angkot. Saat angkot berada di bawah Flyover Amplas, tersangka menodong korban dengan obeng yang telah diruncingkan. Korban yang ketakutan akhirnya menyerahkan dompetnya kepada tersangka dan rekannya.

Setelah berhasil, kedua pelaku langsung kabur. Korban yang tidak ikhlas dompet yang berisi uang Rp1,4 juta lalu turun dari angkot dan meneriaki pelaku.

(Baca Juga : Geram, Bupati Musirawas Utara Minta PNS Perampok Ditindak Tegas)

Teriakan korban mengundang perhatian pengguna jalan dan mengejar pelaku. Petugas Polsek Patumbak yang kebetulan melintas ikut mengejar pelaku dan menangkap Arman, sedangkan rekannya berhasil kabur.

Meski sudah diamankan polisi, emosi warga yang tak terbendung langsung memukuli tersangka hingga babak belur. Tak ingin kondisi tersangka lebih parah lagi, petugas lalu membawanya ke Mapolsek Patumbak.

Saat diperiksa, tersangka mengakui perbuatannya. Menurutnya, saat itu dia nekat merampok untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dia mengaku melakukan aksinya bersama seorang temannya.

Ia juga mengakui perampokan yang sering terjadi di sekitar Terminal Amplas merupakan aksi ia dan teman-temannya.

“Sudah tidak terhitung berapa kali saya merampok, sudah sering. Kalau kami main (mencuri) biasanya empat orang dan terakhir ini hanya berdua kami. Saya akui, setiap main kami bisa dapat Rp1-2 juta. Terakhir ini hanya Rp1,4 juta,” ujar Arman di Mapolsek Patumbak, Sabtu (25/6/2016).

Sementara, Kanit Reskrim Polsek Patumbak, AKP Ferry Kusnadi saat ditemui wartawan mengaku telah menahan pelaku. “Pelaku sudah kita tahan dan selanjutnya kita proses,” ujar Ferry.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(erh)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini