Share

Keraton Solo Arak 1.000 Tumpeng & Lampu Ting di Malam Selikuran

Bramantyo , Okezone · Senin 27 Juni 2016 03:39 WIB
https: img.okezone.com content 2016 06 27 512 1425852 keraton-solo-arak-1-000-tumpeng-lampu-ting-di-malam-selikuran-eYaGjcJMaF.jpg Malam Selikuran (Foto: Bramantyo)
A A A

SOLO - Tradisi malam selikuran di Keraton Kasunan Surakarta diperingati dengan menggelar pembagian 1.000 tumpeng yang akan diperebutkan oleh abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta dan masyarakat sekitar.

Tradisi turun temurun ini untuk memperingati malam selikuran atau malam Ke-21 dalam hitungan bulan Ramadan.

Kirab 1.000 tumpeng yang digelar bertepatan dengan malam Ke-21 Ramadan dilakukan karena Lailatul Qadar jatuh di malam ganjil. Malam Lailatul Qadar adalah malam 1.000 pahala, dan diwujudkan dalam 1.000 tumpeng.

Tahun ini, meski Keraton sedang dalam renovasi namun tradisi tersebut masih tetap digelar. Nantinya tumpeng dikirab dari Keraton Kasunanan Surakarta menuju Masjid Agung Solo yang berjarak sekitar 500 meter.

Prosesi diawali oleh drumband dari Keraton, abdi dalem yang juga membawa lampu ting berukuran besar. Lampu ting berukuran besar dengan beberapa bentuk digambarkan sebagai penyambutan para sahabat Rasulullah yang pulang dari Jabal Nur dengan membawa wahyu Lailatul Qadar.

Para sahabat pada saat itu menyambut dengan membawa lentera dan di Keraton Solo diwujudkan dalam bentuk lampu ting. Di belakangnya kemudian ada joli atau kotak berukuran besar yang berisi ingkung dan nasi gurih beserta ubarampenya.

Jumlahnya mencapai 1.000 bungkus melambangkan keutamaan malam Lailatul Qadar yang diyakini lebih baik dari 1.000 bulan.

Selanjutnya, 1.000 tumpeng tersebut diletakkan di serambi masjid. Lantas, tumpeng tersebut pun dibacakan doa yang diamini oleh para abdi dalem dan masyarakat umum. Selanjutnya dibagikan pada masyarakat.

Terpisah, Wakil Raja Keraton Surakarta Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger menjelaskan, malam selikuran yang menjadi Keraton adalah tradisi masyarakat Jawa saat menyambut datangnya malam Lailatul Qadar.

"Malam selikuran adalah malam yang sangat penting. Dan Keraton Surakarta Hadiningrat punya tradisi mengarak 1.000 tumpeng ke Masjid Agung Surakarta," ujar Gusti Puger.

Tumpeng yang dibagikan Keraton Solo merupakan suatu simbol doa. Sebagai bentuk selamatan agar hidup berkah di jalan yang benar.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(Ari)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini