BATANG - PT Bhimasena Power Indonesia selaku pengembang proyek pembangkit listrik tenaga uap di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, telah menyiapkan lahan pengganti seluas 32 hektare untuk petani penggarap terdampak.
Sekretaris Daerah Kabupaten Batang, Nasikhin mengatakan bahwa lahan seluas 32 hektare ini akan diberikan pada 218 petani penggarap dengan sistem hak pakai selama sekitar 20 tahun ke depan atau tidak boleh dijual.
"Petani penggarap dipersilakan mengelola lahan itu untuk tanaman padi. Adapun lahan seluas 32 hektare itu berada di bekas lahan Perkunan Sigayung, Kecamatan Tulis," katanya di Batang, Selasa (28/6/2016).
Menurut dia, pemberian lahan dengan sistem hak pakai ini merupakan rangkaian analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang hartus dipenuhi oleh PT BPI, yaitu berupa pelatihan kewirausahaan, kompensasi sosial dan pencetakan lahan sawah pengganti.
"Sesuai perjanjian, masing-masing petani penggarap akan mendapatkan lahan seluas 1.200 meter persegi. Lahan itu bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam padi," katanya.
Ia mengatakan lahan pengganti ini pada kondisi baik untuk lahan pertanian karena memiliki irigasi teknis dan nantinya akan dibantu pengembangan oleh pemkab setempat.
PT BPI, kata dia, tidak akan minta bagi hasil pada petani penggarap dan hasil panen padi sepenuhnya menjadi milik mereka, bahkan pengembang proyek PLTU akan memberikan bantuan berupa traktor dan alat transportasi.
"Hanya saja, para petani penggarap dapat menyisakan hasil panennya untuk disimpan di lumbung desa sebagai upaya menjaga ketahanan pangan di daerah," katanya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(dni)
